digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

15719017_Ukhti Aulia.pdf
Terbatas  Asep Kusmana
» Gedung UPT Perpustakaan

Pemenuhan layanan air minum DKI Jakarta tahun 2023 berkisar 65% dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024. Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran III berkapasitas produksi 3.000 LPS yang berlokasi di Jakarta Timur. Sumber air baku yang digunakan berasal dari Kali Malang. Kualitas air baku yang harus disisihkan adalah koliform (100%), kromium (43,8%), kekeruhan (90,2%), dan zat organik (13,04%). Karakteristik dari air baku ini adalah adanya perbedaan konsentrasi kekeruhan yang signifikan antara musim hujan dan non-hujan. Teknologi pengolahan pada IPA yang dipilih adalah pra-sedimentasi, koagulasi mekanis, flokulasi vertical baffle, sedimentasi, saringan pasir cepat, pengolahan kromium yang berbeda di tiap alternatif, desinfeksi, dan pengolahan lumpur. Alternatif teknologi pengolahan kromium berupa koagulasi-fero sulfat (FeSO4), karbon aktif, dan penukar ion yang kemudian dipilih melalui Simple Additive Weighting (SAW) dengan teknologi terpilih berupa koagulasi-FeSO4. Kebutuhan lahan dari semua unit pengolahan yang dirancang berkisar 0,94 Ha dari 3,5 Ha lahan tersedia. Konstruksi dilakukan dua tahap, dengan biaya investasi yang harus dikeluarkan untuk proyek IPA Buaran III ini adalah sebesar Rp930.904.891.000 untuk konstruksi pertama dan Rp429.200.270.000 untuk konstruksi kedua. Biaya operasional dan pemeliharaan per bulannya adalah Rp174.360.809.094,35. Dengan biaya pemakaian air rata – rata pelanggan sebesar Rp7.500/m3, proyek IPA Buaran III ini layak atau menguntungkan karena memiliki nilai NPV sebesar Rp488.015.432.682,4 dari 25 tahun operasional dan investasinya layak karena memiliki nilai BCR ? 1.