digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Raka Putra Pratama
PUBLIC Irwan Sofiyan

Ketahanan pangan merupakan salah satu isu global dan diakui seabagai bagian dari Sustainable Development Goals (SDG; Khususnya SDG2) yaitu melalui peningkatan produksi pertanian berkelanjutan, penurunan kehilangan dan pemborosan makanan, perbaikan gizi dan memastikan tidak adanya kelaparan di dunia. Untuk memenuhi tuntutan pangan pada tahun 2050, diperlukan peningkatan produksi pangan global hingga 50%. Padi merupakan salah satu sumber pangan pokok yang sangat penting secara global khususnya di Benua Asia serta membutuhkan air lebih tinggi dibandingkan komoditas pertanian lainnya. Namun, penelitian mengenai keberlanjutan lahan padi khususnya di Asia belum dilakukan. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah mengembangkan produk keberlanjutan lahan padi di Asia dengan mengintegrasikan data-data penginderaan jauh. Analisis keberlanjutan lahan padi ini mempertimbangkan parameter kesesuaian lahan, kebutuhan air irigasi, penggunaan air tanah dan produksi gas metan. Kebutuhan air irigasi didapat dengan persamaan matematis. Metode yang digunakan untuk mengetahui kesesuaian lahan yaitu menggunakan machine learning Random Forest (RF). Hasil yang didapat menunjukan kebutuhan air irigasi di Benua Asia memiliki nilai yang tinggi untuk beberapa negara diantaranya Negara India, China, Bangladesh, Vietnam dan Indonesia, sedangkan di bagian Asia Barat memiliki nilai kebutuhan air irigasi yang relatif lebih rendah. Wilayah dengan nilai kesesuaian lahan tinggi terdapat di beberapa negara diantaranya adalah Pulau Jawa (Indonesia), Mekong Delta (Vietnam), Bagian Utara India, Bangladesh serta bagian Timur Laut China, sedangkan nilai kesesuaian lahan rendah terdapat di bagian pusat negara India. Wilayah dengan luasan keberlanjutan lahan padi paling ideal adalah Negara Indonesia, sedangkan yang paling tidak ideal adalah Negara India. Dengan penelitian ini luasan wilayah dengan keberlanjutan lahan rendah maupun tinggi dapat diidentifikasi di Wilayah Asia, yang dapat digunakan untuk menjadi dasar pengambilan keputusan dalam pengelolaan lahan padi.