2009 TA PP ADITIA ROJALI 1-COVER
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP ADITIA ROJALI 1-BAB 1
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP ADITIA ROJALI 1-BAB 2
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP ADITIA ROJALI 1-BAB 3
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP ADITIA ROJALI 1-BAB 4
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP ADITIA ROJALI 1-BAB 5
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP ADITIA ROJALI 1-BAB 6
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP ADITIA ROJALI 1-PUSTAKA
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Gelombang yang dibangkitkan oleh angin di lautan banyak mempengaruhi aktivitas
manusia baik di laut lepas maupun di perairan dekat pantai. Di perairan dekat pantai
banyak faktor nonlinier yang sangat mempengaruhi gelombang maka dibutuhkan metoda
studi gelombang yang dapat digunakan untuk memprediksi keadaan gelombang yang
cukup baik memperhitungkan faktor nonlinier tersebut secara cepat dan cukup akurat.
Maka model SWAN ( Simulating Waves Nearshore ), model spektrum gelombang yang
telah digunakan secara luas pada tugas akhir ini digunakan untuk mengkaji keadaan
gelombang di selatan Bali. Model SWAN dapat mensimulasikan fenomena gelombang
dari pembangkitan oleh angin, penjalaran yang melibatkan refraksi dan disipasi oleh
whitecapping, gelombang pecah akibat kedalaman dan gesekan dasar. Simulasi dilakukan
empat waktu di bulan Februari yang mewakili tipikal kondisi musim barat. Input parameter
gelombang didapat dari model WAVEWATCH III dan kondisi angin dari NCEP. Selain
empat simulasi utama dilakukan juga simulasi tambahan yaitu simulasi untuk menyelidiki
sensitivitas terhadap angin dengan kondisi angin yang berbeda dan uji pengaruh disipasi.
Kondisi angin dengan kecepatan tinggi menghasilkan distribusi gelombang yang tinggi
pula. Bila input parameter gelombang kasus waktu pertama digunakan untuk menyelidiki
faktor disipasi, kontributor terbesar dalam peluruhan gelombang adalah wave blocking
sebesar 64 % yang timbul akibat adanya penghalangan penjalaran gelombang dari bentuk
garis pantai. Hasil perbandingan tinggi gelombang simulasi SWAN memberikan nilai
RMS 0,26 untuk persamaan Young dan Verhagen (1996) dan 0,25 untuk persamaan
Bretschneider (1984).