digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2023 TA PP RIZQI SALAM HADITAMA 1.pdf
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Perancangan Trangsan Community Center sebagai pusat wisata edukasi dan kebudayaan Desa Wisata Rotan Trangsan berangkat dari tidak adanya sebuah fasilitas yang memberikan sebuah ruang bagi perajin rotan untuk mengembangkan dan mempromosikan produk olahan rotan yang mereka hasilkan. Komoditas perajin rotan di Desa Trangsan merupakan salah satu komoditas furnitur rotan terbesar yang ada di Jawa Tengah. Komoditas ini sudah ada sejak tahun 1986 dan terus ada sampai sekarang. Komoditas furnitur rotan di Desa Trangsan sempat mengalami jatuh bangun. Pada tahun 1990, komoditas furnitur rotan di Desa Trangsan mengalami masa kejayaan dengan jumlah ekspor furnitur rotan mencapai 600 kontainer pertahun. Namun industri furnitur rotan Desa Trangsan sempat mengalami kemunduran sejak tahun 2000 – 2010 karena jumlah ekspor furnitur terus turun hingga akhirnya kembali meningkat pada tahun 2013. Sampai sekarang komoditas furnitur rotan yang ada di Desa Wisata Rotan Trangsan tidak memiliki sebuah wadah yang mampu membantu mereka dalam meningkatkan kualitas produksi. Akibatnya, produk rotan yang dihasilkan oleh komoditas furnitur rotan di Desa Trangsan sebagian besar hanya cocok untuk pasar menengah ke bawah. Desain furnitur yang dihasilkan tidak mampu mengikuti perkembangan tren rotan dunia. Hal tersebut mengakibatkan turunnya pendapatan komoditas rotan Desa Trangsan Melalui perancangan Trangsan Community Center, diharapkan perajin rotan mampu mengembangkan dan mempromosikan produk rotan mereka melalui fasilitas yang dirancang sesuai dengan kebutuhan perajin rotan. Dengan adanya fasilitas community center, diharapkan mampu meningkatkan jumlah pengunjung baik untuk tujuan rekreatif maupun edukatif. Selain itu, perancangan ini diharapkan mampu meningkatkan rasa bangga dan rasa memiliki masyarakat Desa Trangsan terhadap nilai-nilai budaya yang sudah ada turun temurun sekaligus mampu mengimplementasikannya menjadi sesuatu yang memberikan manfaat bagi tiap individu maupun lingkungan. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif yang dilakukan adalah dengan survei literatur terhadap buku dan jurnal, melakukan observasi lapangan Desa Wisata Rotan Trangsan yang terletak di Sukoharjo, serta melakukan wawancara langsung dengan pengrajin rotan yang ada di Desa Trangsan. Perancangan Trangsan Community Center akan berfokus pada wisata edukasi dan komersial sebagai salah satu upaya dalam mengembangkan dan mempromosikan produk olahan rotan Desa Wisata Rotan Trangsan. Program ruang dilandasi berdasarkan fungsi yang akan diterapkan pada fasilitas ini, yaitu edukasi, komersial dan rekreatif. Fungsi edukasi diterapkan dengan memberikan ruang workshop, learning center, dan exibition. Fungsi komersial diterapkan dengan memberikan ruang showroom, furniture tenant dan merchandise. Sedangkan fungsi rekreatif diterapkan dengan memberikan ruang yang berfungsi sebagai communal space seperti sitting area, multipurpose field, amphitheater, food tenant dan play ground area. Perancangan Trangsan Community Center akan mengadopsi nilai–nilai manusia dalam menjalani kehidupan sosial yang bermanfaat bagi lingkungan. Konsep tersebut diterapkan dengan mengimplementasikan keyword Baur (adaptive), Basudara (conectivity) dan Baswarana (grow).