digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Saikhul Islam
PUBLIC Irwan Sofiyan

Akumulasi dan penumpukan sampah pada beberapa bangunan air seperti jembatan dan pintu air tidak jarang menghambat aliran air sungai dan meningkatkan potensi kejadian banjir di hulu bangunan. Salah lokasi yang memiliki masalah tersebut adalah Pintu Air Manggarai yang berfungsi sebagai pembagi aliran Sungai Ciliwung menuju Banjir Kanal Barat, pada musim penghujan sampah dan limbah buangan di Sungai Ciliwung menumpuk di Pintu Air Manggarai. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh penyumbatan di Pintu Air Manggarai terhadap luas genangan banjir dan peningkatan indeks bahaya banjir di hulu pintu melalui pendekatan pemodelan hidraulika dengan bantuan Software HECRAS. Gangguan/penyumbatan pada pintu air dimodelkan sebagai bukaan pintu yang terdiri dari 9 (sembilan) skenario bukaan pintu dengan debit banjir Q100th dan skenario 1 dianggap sebagai kondisi “normal” di mana tidak terjadi gangguan pada pintu air, selanjutnya hasil permodelan genangan banjir pada skenario 1 dijadikan tinjauan pengaruh bukaan pintu air terhadap perubahan luasan genangan pada skenario-skenario lainnya. Hasil permodelan banjir pada skenario 1 menghasilkan luas genangan banjir seluas 140,43 Ha setelah itu terjadi peningkatan luas genangan banjir pada masing-masing skenario lainnya di mana pada skenario 3 terjadi peningkatan areal genangan sebesar 18,60%, skenario 8 (12,54%), skenario 2 (3,66%), skenario 7 (0,94%), skenario 5 (0,50%), skenario 8 (0,38%), skenario 6 (0,24%) hal ini menunjukkan terjadi peningkatan luas genangan akibat pengaruh gangguan pada pintu air. Hasil analisis indeks ancaman banjir menunjukkan bahwa gangguan pada pintu berpengaruh pada peningkatan Indeks Ancaman Banjir di wilayah kajian, di mana berkurangnya kapasitas pintu meningkatkan luas dan kedalaman genangan di wilayah kajian. Dari 9 skenario permodelan banjir, skenario 3 menghasilkan peningkatan indeks ancaman banjir paling tinggi yaitu sebesar 48,38%, kemudian skenario 8 (23,61%), skenario 2 (18,31%), skenario 7 (17,10%), skenario 5 (15,49%), skenario 9 (14,64%), skenario 6 (12,74%) dan skenario 4 (10,83%) di mana Kelurahan Kebon Manggis, Kelurahan Manggarai dan Kelurahan Kampung Melayu adalah wilayah paling rentan terhadap peningkatan indeks ancaman banjir akibat dari pengaruh bukaan pintu air.