ABSTRAK Muhammad Idham K.A. DR
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Ketergantungan Indonesia terhadap BBM membuat total impor bensin meningkat. Hal tersebut, mengakibatkan terkurasnya cadangan devisa negara dan terjadinya defisit anggaran pendapatan belanja negara. Oleh karena itu, perlunya mencari energi dari sumber yang lain yang berasal dari dalam negeri. Salah satu sumber daya alam yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif lain untuk dijadikan bensin adalah malapari. Malapari dapat memproduksi memproduksi minyak lemak sebanyak 2 ton /hektar/tahun. Pembuatan bensin dari minyak malapari dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti perengkahan termal, perengkahan katalitik dan hydrocracking. Reaksi perengkahan katalitik lebih ekonomis dan efisien karena membutuhkan panas yang lebih sedikit dibandingkan dengan perengkahan termal dan konversi produk yang tinggi dibandingkan dengan hydrocracking.
Pada penelitian ini dilakukan proses reaksi perengkahan katalitik pada reaktor batch bertemperatur 500ÂșC dan bermassa katalis 2,5 gram. Proses perengkahan dilakukan menggunakan 2 jenis minyak dan 2 tipe katalis yang berbeda. Setelah itu, dilakukan penelitian pengaruh rasio katalis terhadap perolehan produk cair dan selektivitas bensin dengan variasi antara 2 tipe zeolit yang berbeda. Adapun perbandingan antara 2 tipe berturut-turut 1:0, 0:1, 3:1, 2:3 1:1, 1:3 dan 1:4. Selanjutnya, dilakukan variasi WHSV untuk menentukan pengaruh kondisi operasi terhadap perolehann dan komposisi hidrokarbon pada bensin. Variasi kondisi operasi dilakukan dengan perbandingan 2 tipe katalis 1:3, adapun variasi WHSV berturut-turut 2,5, 1,5, 2 dan 3. Hasil penelitian menunjukan bahwa bensin yang dihasilkan dari minyak malapari memiliki selektivitas bensin yang lebih rendah daripada minyak sawit. Pada pengujian pengaruh rasio katalis dihasilkan bahwa rasio katalis 3:1 memiliki selektivitas bensin dan angka oktan yang cukup baik. Namun, belum memenuhi spesifikasi bensin Indonesia karena tingginya kandungan aromatik. Pada perbandingan WHSV, WHSV 2,5 menghasilkan perolehan produk cair yang optimal 53,74% serta selektivitas bensin yang cukup baik.