digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Novita Tilangsari
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Saat ini, isu sampah laut telah menjadi isu global. Indonesia pun mengalami kejadian terkait sampah laut ini, misalnya timbulan sampah di pesisir barat Pulau Bali bagian selatan, yang datang setiap periode angin musim barat. Hal tersebut telah terjadi dalam beberapa dekade terakhir. Berbagai upaya pencegahan dan penanganan telah dilakukan mulai dari penelitian, pembuatan peraturan, dan aksi nyata. Namun, masih diperlukan banyak penelitian terkait upaya efektif pencegahannya. Berkaitan dengan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat pergerakan partikel sampah laut dilepaskan dari muara sungai Selat Bali saat musim barat (8 – 24 Desember 2020) dengan meninjau parameter tingkat kepadatan penduduk, LULC, dan aktivitas ekonomi sebagai faktor yang mempengaruhi produksi timbulan sampah di darat yang sebagian tidak terkelola kemudian terakumulasi di muara sungai. Dari perameter tersebut dilakukan estimasi indeks potensi timbulan sampah untuk menentukan 12 titik muara sungai yang menjadi sumber pelepasan partikel sampah. Hasil simulasi particle tracking dengan metode Lagrangian menggunakan software Delft3D yang menghasilkan model hidrodinamika yang dibangkitkan oleh pasang surut dan angin menunjukkan bahwa hanya partikel dari Sungai Bomo dan Tukad Daya yang bergerak keluar pintu masuk Selat Bali. Sementara partikel lain memiliki kecenderungan bergerak menuju arah timur-selatan. Partikel yang keluar dari Sungai Bomo (Kabupaten Banyuwangi) juga memiliki lintasan terpanjang, yaitu 227,23 km. Sedangkan lintasan terpendek dimiliki oleh partikel dari Tukad Penet yaitu 31,11 km. Selain itu, tidak terlihat adanya partikel dari muara sungai di Kabupaten Banyuwangi yang mencapai pesisir barat Pulau Bali.