digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Pupuk Indonesia merupakan induk dari 5 (lima) anak perusahaan produsen pupuk yaitu PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Petrokimia Gresik dan PT Pupuk Kalimantan Timur, dimana setiap tahunnya mampu memproduksi pupuk urea sebesar 9.362.500 ton. Produksi tersebut dibagi untuk memenuhi kebutuhan pupuk subsidi, pupuk non subsidi dan bahan baku pupuk lainnya. PT Pupuk Indonesia mendapatkan perintah dari pemerintah untuk menyalurkan pupuk subsidi di Indonesia melalui kontrak dengan Kementerian Pertanian. Berdasarkan hal tersebut, PT Pupuk Indonesia mengutamakan produksi untuk pemenuhan pupuk subsidi dan sisanya memproduksi pupuk non subsidi untuk dijual secara komersil. Dalam pelaksanaan penyaluran pupuk subsidi, perlu dilakukan perencanaan penjualan mengingat kebutuhan dilapangan belum tentu sesuai dengan alokasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Hal tersebut untuk mengantisipasi apabila produksi terlalu tinggi maka akan menyebabkan tingginya stok dan meningkatnya biaya persediaan, namun disatu sisi produk tersebut dapat dioptimalkan untuk penjualan produk non subsidi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi solusi optimal dalam mengatasi perbedaan signifikan antara proyeksi dan permintaan aktual di PT Pupuk Indonesia. Melalui metode Six Sigma DMAIC, analisa masalah dilakukan dan ditemukan masalah peramalan penjualan belum menggunakan metode yang tepat. Oleh karena itu, diusulkan metode time series dengan menggunakan dekomposisi rangkaian waktu, dengan fokus pada analisis pola musiman, tren, dan residu. Data historis permintaan pupuk urea bersubsidi dari PT Pupuk Indonesia digunakan sebagai dasar analisis. Implikasi praktis dari penelitian ini menyoroti pentingnya PT Pupuk Indonesia untuk mengadopsi pendekatan peramalan yang lebih ilmiah dan mendalam dalam mengelola persediaan pupuk urea. Dengan menerapkan metode dekomposisi rangkaian waktu, perusahaan dapat meningkatkan akurasi peramalan dan mengurangi risiko persediaan yang tidak sesuai dengan permintaan. Hal ini akan mengoptimalkan efisiensi operasional dan meningkatkan kepuasan pelanggan.