digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ester Lita Melki Napitupulu
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Ester Lita Melki Napitupulu
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Ester Lita Melki Napitupulu
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Ester Lita Melki Napitupulu
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Ester Lita Melki Napitupulu
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Ester Lita Melki Napitupulu
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Ester Lita Melki Napitupulu
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN Ester Lita Melki Napitupulu
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara terus menjadi tujuan urbanisasi oleh karena berbagai daya tarik yang dimilikinya, akan tetapi kota ini masih terikat dengan permasalahan permukiman kumuh atau permukiman yang kurang layak. Kota Administrasi Jakarta Utara, sebagai penyumbang terbesar permukiman kumuh di DKI Jakarta, memiliki kampungkampung nelayan di pesisirnya yang menjadi salah satu bukti nyata keberadaan permukiman kumuh. Salah satunya yang termasuk kawasan kumuh menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah Kampung Nelayan Cilincing yang berada di RW 04 Kelurahan Cilincing. Meski begitu, terkadang yang terjadi di tengah masyarakat sering kali berbeda dengan yang dinilai oleh pemerintah. Diketahui juga banyak faktor yang dapat mempengaruhi kumuh atau tidaknya suatu kawasan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan evaluasi kelayakhunian Kampung Nelayan Cilincing berdasarkan prasarana dasar permukiman. Dengan prasarana dasar permukiman yang dimaksud meliputi prasarana jalan, air bersih, air limbah, drainase, dan persampahan. Evaluasi dimulai dari merumuskan kriteria layak huni pada prasarana dasar permukiman, lalu mengidentifikasi prioritas kriteria layak huni pada prasarana dasar permukiman, hingga menganalisis kelayakhunian Kampung Nelayan Cilincing. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data dari dinas berkaitan, juga data yang didapat melalui wawancara dinas, wawancara masyarakat, kuesioner AHP, kuesioner masyarakat, dan observasi. Setelah itu dilakukan analisis konten, analisis AHP, serta analisis deskriptif kualitatif dan skoring. Sehingga didapati bahwa Kampung Nelayan Cilincing secara keseluruhan sudah cukup layak huni dan dari hasil skoring pun mendapatkan nilai pada kelas kelayakhunian tinggi. Tetapi sebenarnya masih ada hal-hal yang membuatnya belum sepenuhnya layak huni, seperti tidak tersedianya jalur pejalan kaki dan penghijauan di jalan, tidak tersedianya kran hidran kebakaran milik komunal, masih terjadi pembuangan air limbah domestik ke lingkungan, saluran drainase dan air limbah yang masih tergabung, serta belum ada pemilahan sampah dan penerapan 3R di skala rumah tangga.