digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Antania Hanjani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Mengantisipasi kerentanan infrastruktur akibat gempa bumi di Indonesia, sangat penting bagi suatu struktur untuk memiliki respon yang tahan terhadap gempa. Infrastruktur publik umumnya di desain dengan kategori resiko yang tinggi karena runtuhnya struktur berpotensi menelan banyak korban jiwa. Salah satu contoh aplikasi struktur tahan gempa adalah penggunaan BBMSE Wall (Back to Back Mechanically Stabilize Earth Wall) untuk struktur elevated yang dapat mengantisipasi deformasi yang besar akibat beban gempa. Tugas akhir ini membahas tentang desain dan analisis deformasi dan stabilitas dari BBMSE Wall pada proyek Jalan Tol Yogya-Bawen seksi I elevated 2 (Yogyakarta-Banyurejo). BBMSE WALL selebar 32 m dibangun dengan timbunan setinggi 13 m. Penyelidikan tanah yang dilakukan oleh KSO Cipta Strada CS menunjukkan adanya lapisan pasir jenuh yang tebal dan berpotensi terjadi likuifaksi sehingga diperlukan adanya perbaikan tanah menggunakan metode Deep Soil Mixing terlebih dahulu sebelum dilakukan konstruksi. Desain dan analisis deformasi serta stabilitas BBMSE Wall diawali dengan melakukan pengecekan terhadap potensi likuifaksi. Setelah terindikasi terjaadinya likuifaksi, maka dilakukan perbaikan tanah menggunakan Deep Soil Mixing. Selanjutnya, pemodelan struktur BBMSE Wall dilakukan secara pseudostatik dan dinamik menggunakan PLAXIS. Pemodelan secara pseudostatik dilakukan dengan memberikan beban dibelakang dinding dengan pembebanan Mononobe-Okabe dan Seed & Whitman. Selain itu pemodelan beban pseudostatik juga dilakukan menggunakan model condition PLAXIS. Setelah dilakukan pemodelan secara pseudostatik, dilakukan juga pemodelan dinamik dengan melakukan kalibrasi iii terhadap ground motion. Nilai dari setiap analisis kemudian dibandingkan dan dilihat pengaruh dari panjang perkuatan, kuat perkuatan, dan propertis timbunan. Berdasarkan hasil studi parametrik, diperoleh bahwa faktor keamanan meningkat linear dengan bertambahnya panjang perkuatan, kuat perkuatan, dan nilai kohesi pada tanah. Selain itu, menggunakan input parameter yang sama, pembebanan pseudostatik menggunakan Seed & Whitman memberikan perpindahan relatif terbesar dibanding ketiga model pembebanan lainnya. Berdasarkan analisis yang dilakukan, desain BBMSE Wall yang direkomendasikan dalam tugas akhir ini adalah penggunaan Steel Strip dengan nilai EA minimum 4000 kN/m (medium strength) dan panjang perkuatan menerus sepanjang 32 m. Spasi vertical antar perkuatan yang direkomendasikan adalah 0.5 m dan material timbunan yang direkomendasikan adalah pasir dengan nilai kohesi c=10 ????????/????2.