ABSTRAK Antania Hanjani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Mengantisipasi kerentanan infrastruktur akibat gempa bumi di Indonesia,
sangat penting bagi suatu struktur untuk memiliki respon yang tahan terhadap
gempa. Infrastruktur publik umumnya di desain dengan kategori resiko yang tinggi
karena runtuhnya struktur berpotensi menelan banyak korban jiwa. Salah satu
contoh aplikasi struktur tahan gempa adalah penggunaan BBMSE Wall (Back to
Back Mechanically Stabilize Earth Wall) untuk struktur elevated yang dapat
mengantisipasi deformasi yang besar akibat beban gempa.
Tugas akhir ini membahas tentang desain dan analisis deformasi dan stabilitas
dari BBMSE Wall pada proyek Jalan Tol Yogya-Bawen seksi I elevated 2
(Yogyakarta-Banyurejo). BBMSE WALL selebar 32 m dibangun dengan timbunan
setinggi 13 m. Penyelidikan tanah yang dilakukan oleh KSO Cipta Strada CS
menunjukkan adanya lapisan pasir jenuh yang tebal dan berpotensi terjadi likuifaksi
sehingga diperlukan adanya perbaikan tanah menggunakan metode Deep Soil
Mixing terlebih dahulu sebelum dilakukan konstruksi.
Desain dan analisis deformasi serta stabilitas BBMSE Wall diawali dengan
melakukan pengecekan terhadap potensi likuifaksi. Setelah terindikasi terjaadinya
likuifaksi, maka dilakukan perbaikan tanah menggunakan Deep Soil Mixing.
Selanjutnya, pemodelan struktur BBMSE Wall dilakukan secara pseudostatik dan
dinamik menggunakan PLAXIS. Pemodelan secara pseudostatik dilakukan dengan
memberikan beban dibelakang dinding dengan pembebanan Mononobe-Okabe dan
Seed & Whitman. Selain itu pemodelan beban pseudostatik juga dilakukan
menggunakan model condition PLAXIS. Setelah dilakukan pemodelan secara
pseudostatik, dilakukan juga pemodelan dinamik dengan melakukan kalibrasi
iii
terhadap ground motion. Nilai dari setiap analisis kemudian dibandingkan dan
dilihat pengaruh dari panjang perkuatan, kuat perkuatan, dan propertis timbunan.
Berdasarkan hasil studi parametrik, diperoleh bahwa faktor keamanan
meningkat linear dengan bertambahnya panjang perkuatan, kuat perkuatan, dan
nilai kohesi pada tanah. Selain itu, menggunakan input parameter yang sama,
pembebanan pseudostatik menggunakan Seed & Whitman memberikan
perpindahan relatif terbesar dibanding ketiga model pembebanan lainnya.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, desain BBMSE Wall yang direkomendasikan
dalam tugas akhir ini adalah penggunaan Steel Strip dengan nilai EA minimum
4000 kN/m (medium strength) dan panjang perkuatan menerus sepanjang 32 m.
Spasi vertical antar perkuatan yang direkomendasikan adalah 0.5 m dan material
timbunan yang direkomendasikan adalah pasir dengan nilai kohesi c=10 ????????/????2.