digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

23219013 Diky Ramdhani.pdf
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi

Beberapa tahun terakhir ini, teknologi telekomunikasi seluler telah memasuki era teknologi seluler 5G (Fifth Generation). Di Indonesia, penyediaan layanan seluler 5G memiliki tantangan dengan luasnya wilayah Indonesia yang berbentuk kepulauan. Salah satu solusi untuk permasalahan ini adalah HAPS (High Altitude Platform Station). Pada Tesis ini, akan dilakukan analisis interferensi pada sistem seluler 5G dan sistem HAPS pada pita frekuensi 2100 MHz, yang merupakan salah satu pita frekuensi HAPS yang digunakan untuk sistem seluler 5G di Indonesia. Analisis interferensi dilakukan dengan memodelkan sistem seluler 5G yang area layanannya bersebelahan dengan sistem HAPS. Mobile station seluler yang akan dianalisis interferensinya berada pada tepi sel seluler yang bersebelahan dengan sel HAPS. Interferensi pada mobile station seluler ini berasal dari base station seluler dan base station HAPS. Model kanal yang digunakan adalah Urban Macro, Urban Micro, dan Rural Macro untuk mewakili lingkungan dalam sistem seluler 5G. Dengan pemodelan tersebut dihitung nilai C/I dari mobile station yang terinferensi. Pada Tesis ini dilakukan analisis pengaruh jumlah user HAPS dan jarak ke nadir HAPS terhadap nilai C/I dari mobile station yang terinferensi. Hasilnya menunjukan bahwa kedua parameter tersebut memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap nilai C/I. Selain itu pada penelitian ini dilakukan pula analisis pengaruh pergerakan HAPS terhadap nilai C/I. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergerakan HAPS baik secara vertikal maupun horizontal tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai C/I dari mobile station seluler.