digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Octaviani Nur Rahmawati
PUBLIC Alice Diniarti

Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo merupakan salah satu bandar udara di Provinsi Jawa Tengah yang berpotensi melayani embarkasi haji menuju Jeddah untuk kedepannya dengan pesawat kritis yang digunakan yaitu Airbus 330-900. Namun, saat ini pesawat tersebut beroperasi di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo ternyata lepas landas dalam keadaan Restricted Take-Off Weight (RTOW) dengan bahan bakar yang terisi hanya 52% dari kapasitas bahan bakar pesawat. Akibatnya, pesawat tidak bisa terbang dengan jarak yang jauh. Mempertimbangkan dari kondisi eksisting serta tujuan jangka panjang, maka perlu dilakukan tinjauan lebih lanjut terkait kinerja fasilitas sisi udara sebagai acuan untuk melakukan rencana pengembangan fasilitas sisi udara di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo, supaya dapat melayani proyeksi jumlah penumpang selama 20 tahun kedepan hingga tahun 2043 dengan kondisi lepas landas bisa mencapai Maximum Take-Off Weight (MTOW). Pedoman evaluasi dan rencana pengembangan bandar udara yang digunakan adalah ICAO (International Civil Aviation Organization) dan FAA (Federal Aviation Administration). Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penumpang dan operasi pesawat meningkat, masing-masing dengan total 6 juta/tahun dan 18 ribu/tahun. Untuk hasil evaluasi fasilitas sisi udara menyatakan konfigurasi runway masih single runway dengan orientasi 08-26 dan dimensi taxiway 247,5m x 23m masih sama seperti kondisi eksisting, namun dibutuhkan pengembangan meliputi perpanjangan runway dari 2600m x 45m menjadi 3225m x 45m, perluasan apron dari 135m x 420m menjadi 135m x 610m, dan pengembangan perkerasan kaku apron eksisting. Untuk pengembangan perpanjangan runway menggunakan perkerasan lentur dan perluasan apron menggunakan perkerasan kaku. Untuk marka dirancang kembali di runway, taxiway, dan apron. Kemudian, saluran drainase dirancang kembali menggunakan 3 buah saluran sekunder dan 2 buah saluran primer. Seluruh rencana pengembangan fasilitas sisi udara di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo membutuhkan rencana anggaran biaya sebesar 281 milyar.