18319035 Uperianti.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Dalam pengembangan biosensor, diperlukan sensor yang mampu memberikan
respons cepat, memiliki sensitivitas dan selektivitas yang baik, dan bersifat non-
invasif. Di antara berbagai pengembangan biosensor, sensor berbasis elektrokimia
mendapatkan perhatian khusus karena bersifat non-invasif dan mudah digunakan.
Salah satu jenis sensor yang banyak dikembangkan adalah screen-printed carbon
electrode (SPCE). Terbaru, biosensor elektrokimia berbasis wearable dengan
keringat sebagai sampel deteksi telah dikembangkan. Keringat kaya akan
biomarker seperti elektrolit dan metabolit yang dapat digunakan untuk mengetahui
kondisi tubuh. Untuk meningkatkan kinerja sensor, nanomaterial telah
diperkenalkan ke bidang biosensor. Biosensor berbasis nanomaterial menjadi salah
satu topik utama di bidang diagnostik karena dapat meningkatkan kinerja dalam hal
sensitivitas.
Pada penelitian ini, dikembangkan sensor SPCE dan wearable sensor berbasis kain
untuk menyelidiki kadar asam urat yang terkait di dalam konten keringat.
Nanomaterial multi-walled carbon nanotube/Nickel/Silver (f-MWCNT/AgNi)
digunakan sebagai recognition element dalam mendeteksi asam urat. Karakteristik
dari f-MWCNT/AgNi dianalisis menggunakan metode UV-Vis, Raman, SEM-
EDX, dan XRD. Selanjutnya, f-MWCNT/AgNi dideposisi pada permukaan
working electrode menggunakan metode drop-casting. Kemudian, dilakukan uji
karakteristik elektrokimia dan performa mendeteksi asam urat menggunakan
metode cyclic voltammetry (CV) dan differential pulse voltammetry (DPV).
Diperoleh parameter performa SPCE dan elektroda kain dalam mendeteksi asam
urat masing-masing yaitu limit of detection (LOD) 0,024 mM dan 0,011 mM, limit
of quantification (LOQ) 0,079 mM dan 0,330 mM, rentang linier 0,05–1 mM dan
1–5 mM, serta linieritas 0,999 dan 0,998. Dari nilai parameter tersebut, penggunaan
SPCE dan elektroda kain yang termodifikasi f-MWCNT/AgNi dapat diaplikasikan
sebagai biosensor dalam mendeteksi UA.