digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800









2023_TS_PP_BERGAS_ANGGITO_ADJIE_LAMPIRAN.pdf
EMBARGO  2026-07-20 

Kabupaten Bandung merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Barat yang memiliki banyak potensi wisata, khususnya desa wisata, di mana Pemerintah Kabupaten Bandung memiliki program penetapan 100 desa wisata melalui regulasi SK Bupati No.556/Kep.770-Disbupar/2022 yang menjadi pembaharuan dari target 10 desa wisata di tahun 2011 berkembang menjadi 100 desa wisata di tahun 2022. Desa Wisata Lamajang adalah salah satu desa wisata yang telah eksis sejak tahun 2011. Rencana pengembangannya telah ditetapkan secara sah dalam dokumen perencanaan, termasuk sebagai Kawasan Pengembangan Pariwisata (KPPD) Wisata Alam Lamajang pada RPJPD, RPJMN, dan Ripparda Kabupaten Bandung. Namun, selama 11 tahun berdirinya Desa Wisata Lamajang tidak ada perubahan yang signifikan, terlebih pada tahun 2022 masih termasuk dalam golongan desa wisata rintisan sehingga dinilai belum maksimal dalam pengembangan desa wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi komponen pariwisata dan strategi pengembangan yang tepat dalam implementasi konsep desa wisata berbasis masyarakat di Desa Wisata Lamajang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis Miles and Huberman, dan analisis SWOT. Penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam dengan beberapa stakeholder terkait di Desa Wisata Lamajang, antara lain pemerintah desa, pengelola desa wisata, perwakilan organisasi desa, dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Desa Wisata Lamajang potensi daya tarik wisata tergolong dari 3 jenis, yaitu wisata alam, wisata budaya, dan wisata buatan, diantaranya terdapat 9 daya tarik wisata yang sudah dikembangkan dan 1 dalam tahap pengembangan. Kondisi komponen amenitas, aksesibilitas, dan kelembagaan pariwisata di Desa Wisata Lamajang sudah tersedia dengan cukup dan memadai, namun masih terdapat beberapa komponen yang perlu ditambahkan jika belum tersedia ataupun diperbaiki jika kondisinya sudah kurang layak digunakan. Hasil analisis faktor internal dan eksternal menjelaskan Desa Wisata Lamajang berada pada kuadran I, yaitu memiliki kekuatan dan peluang untuk berkembang menjadi desa wisata yang maju dan mandiri. Hasil analisis SWOT berdasarkan matriks IFAS dan EFAS berupa usulan strategi pengembangan desa wisata berbasis masyarakat dengan menggunakan growth-oriented strategy.