ABSTRAK Jeriko Jemmi Ariesta
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Jeriko Jemmi Ariesta
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Jeriko Jemmi Ariesta
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Jeriko Jemmi Ariesta
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Jeriko Jemmi Ariesta
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Jeriko Jemmi Ariesta
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Jeriko Jemmi Ariesta
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Jeriko Jemmi Ariesta
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Jeriko Jemmi Ariesta
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Kawat nano adalah struktur berbentuk silinder dengan penampang berukuran
nanometer dan panjang hingga orde mikrometer. Ukurannya yang kecil menjadikan
kawat nano berpotensi sebagai komponen piranti berskala nano. Salah satu sifat
penting kawat nano adalah konduktivitas listrik, yaitu kemampuan material dalam
menghantarkan arus listrik. Telah banyak peneliti yang mengkaji sifat
konduktivitas kawat nano secara teoretik maupun eksperimen seperti efek ukuran,
efek doping, efek permukaan, dan lain-lain. Namun, hingga saat ini belum ada
kajian tentang efek tingkat amorf pada kondutivitas kawat nano. Tingkat amorf di
sini adalah ukuran pergeseran secara random posisi atom-atom relatif terhadap titik
kisi ideal. Pada tugas akhir ini, kami mengkaji efek randomisasi posisi atom-atom
terhadap konduktivitas listrik. Penelitian ini didasarkan pada asumsi bahwa makin
kecil ukuran material (dalam skala nanometer atau angstrom), posisi atom-atom
cenderung menyimpang dari titik kisi ideal sehingga menuju ke struktur amorf.
Penelitian dilakukan dengan simulasi menggunakan software Quantum
ESPRESSO dengan BoltzTraP yang telah dipasang. Software lain seperti BURAI
digunakan untuk membuat model dari struktur kawat nano yang akan
disimulasikan. Parameter yang akan dicari dalam penelitian adalah konduktivitas
dimana parameter tersebut dapat dihitung apabila energi fermi diketahui. Energi
fermi dapat diketahui melalui perhitungan dengan Quantum ESPRESSO.
Kemudian, BoltzTraP akan menghitung konduktivitas menggunakan Persamaan
Transpor Boltzmann. Dari data konduktivitas yang diperoleh, akan dilakukan
prediksi menggunakan machine learning