ABSTRAK Ryan Wirawan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Ryan Wirawan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Ryan Wirawan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Ryan Wirawan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Ryan Wirawan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Ryan Wirawan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Ryan Wirawan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB6 Ryan Wirawan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Ryan Wirawan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PT. Agro Mitra Lestari adalah perusahaan yang bergerak di bidang distributor suku
cadang alat pertanian. Perusahaan ini memiliki permintaan yang bertambah dari
tahun ke tahun, namun memiliki kesulitan untuk menjaga jumlah karyawan dalam
perusahaan. Di saat beban kerja meningkat, karyawan yang memiliki kemampuan
yang baik mengundurkan diri. Oleh karena itu, PT.AML membutuhkan retensi
karyawan agar dapat menjaga karyawan yang memiliki pengetahuan yang tinggi
agar dapat tetap bekerja dalam perusahaan. Berdasarkan penelitian dari Medina
(2012) dan Biason (2020), prediktor dan peningkat retensi karyawan adalah
kepuasan kerja karyawan. Maka, akan diukur kepuasan kerja karyawan untuk
mengetahui aspek pekerjaan yang paling tidak memuaskan bagi karyawan dengan
menggunakan Job Satisfaction Survey oleh Spector (1985). Selanjutnya untuk
memfokuskan perbaikan, digunakan Importance Performance Analysis (IPA).
Berdasarkan hasil dari IPA, variabel yang harus diperbaiki adalah deskripsi kerja
yang belum jelas (CM3), benefit kerja yang kurang memuaskan bila dibandingkan
dengan perusahaan lain (FB1), rekan kerja yang kurang kompeten (CO1), minat
yang rendah dari atasan terhadap karyawannya (S3), dan imbalan yang kurang
memuaskan untuk pekerjaan yang hasilnya baik (CR3). Berdasarkan hasil ini,
usulan perbaikan dilakukan pada variabel CM3 yang berfokus pada fungsi gudang
dan stok, karena peningkatan pada variabel CM3 dapat meningkatkan kualitas
variabel problematis lainnya serta fungsi gudang dan stok adalah fungsi yang
memiliki paling banyak jam lembur dan juga menjadi sumber lembur untuk fungsi
lainnya. Usulan perbaikan yang dilakukan adalah dengan membuat deskripsi kerja
dengan menggunakan RACI Matrix yang dihubungkan dengan pemetaan aktivitas
proses bisnis menggunakan APQC. Diharapkan usulan perbaikan yang diberikan
pada PT.AML dapat menjadi basis perbaikan kepuasan karyawan secara
keseluruhan.