digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hadinda Maghfira
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Hadinda Maghfira
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Hadinda Maghfira
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Hadinda Maghfira
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Hadinda Maghfira
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Hadinda Maghfira
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Hadinda Maghfira
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN Hadinda Maghfira
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

MICE (Meetings, Incentive Trips, Conferences dan Exhibitions) menjadi salah satu sektor wisata yang mempunyai berbagai dampak efektif terhadap ekonomi dan mendukung strategi pariwisata yang mengedepankan quality tourism serta memiliki potensi penghasil devisa yang tinggi di Indonesia. Kota Bandung dikembangkan sebagai salah satu tujuan MICE terbaik di Indonesia yang memiliki potensi pengembangan yang tinggi dan tumbuh dengan pesat. Dalam pengembangannya, kegiatan wisata MICE membutuhkan infrastruktur MICE untuk lingkup skala nasional dan internasional. Secara bersamaan Kota Bandung dihadapi keterbatasan lahan yang tersedia. Pengembangan wisata MICE di Kota Bandung perlu diperhatikan lebih lanjut, sehingga fokus penelitian ini adalah melihat pengembangan MICE di Kota Bandung yaitu kebijakan MICE, karakteristik MICE dan pengaruh terhadap perubahan tutupan lahan di Kota Bandung. Penelitian ini mengambil data primer berupa wawancara dan observasi terhadap pemerintah dan pengelola hotel bintang serta gedung pertemuan, dan data sekunder dari instansi terkait yang diolah menggunakan analisis kualitatif, kuantitatif dan spasial untuk melihat perubahan tutupan lahan. Hasil studi menunjukan kegiatan wisata MICE telah teridentifikasi dalam program pemerintah daerah namun belum tersedianya peraturan daerah yang khusus mengatur terkait kegiatan MICE. Selain itu, kegiatan wisata MICE di Kota Bandung termasuk dalam skala MICE menengah dengan kapasitas fasilitas MICE Kota Bandung yang hanya mampu menampung 200 hingga 8000 pengunjung. Pada tahun 2022 terdapat 221 kegiatan MICE yang konsentrasi pelaksanaan berada di SWK Cibeunying. SWK Cibeunying beralih fungsi 12,6% dan dari 79 titik fasilitas MICE berada pada lahan tidak berubah. Belum ditemukan dampak langsung kegiatan wisata MICE terhadap perubahan tutupan lahan dari tahun 2016 hingga 2019. Wisata MICE juga belum teridentifikasi secara khusus pada RTRW dan RDTR Kota Bandung dan 48% wisata MICE dilakukan pada zona perdagangan dan jasa