Perpustakaan Digital ITB

Keberhasilan program rehabilitasi di kawasan pesisir tidak bisa lepas dari peran serta masyarakat yang tinggal di sekitarnya, untuk itu pemberdayaan masyarakat adalah salah satu upaya yang diperlukan dalam konsep pembangunan guna meningkatkan kualitas, baik kualitas sumber daya manusia, alam, perekonomian dan kualitas lingkungannya. Masyarakat nelayan yang memanfaatkan potensi laut dan pesisir sebagai sumber pendapatan perekonomian, tidak dapat dibandingkan dengan masyarakat di sektor lain, seperti sektor pertanian, sektor perindustrian dll. Upaya pemberdayaan sangat diperlukan dalam mendongkrak persoalan yang ada di masyarakat pesisir (nelayan) sebagai upaya meningkatkan taraf kehidupan mereka. Kampung Nelayan Blok Empang, Muara Angke adalah salah satu pemukiman kumuh di wilayah pesisir laut Utara Jakarta, yang mengalami ancaman ekologis seperti pembangunan, pencemaran, limbah dan dampak berkepanjangan dari pemanasan global serta pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali. Namun hal ini tidak diimbangi dengan peningkatan ekologi di kawasan pesisir seperti salah satunya adalah kegiatan konservasi kawasan mangrove yang berkelanjutan, hal ini pun dibarengi dengan aktivitas masyarakat Blok Empang yang secara langsung maupun tidak langsung merusak lingkungannya. Mereka sadar, hal ini akan menyebabkan hilangnya mata pencaharian serta tempat tinggalnya, namun sebuah perubahan tidak juga dilaksanakan, padahal sumber daya manusia dan alam yang tersedia sangat berpotensi. Untuk itu perencanaan desain interior hadir dalam memberikan wadah serta inovasi melalui perancangan sebuah pusat kegiatan komunitas (community activities center) sebagai sarana pendukung kegiatan rehabilitasi yang sesuai dengan karakteristik masyarakat sekitar (berbasis kegiatan), sehingga terciptanya karakteristik masyarakat yang ter-edukasi, mandiri dan mampu mengatasi serta mencegah berbagai ancaman lingkungan pesisir kedepannya secara berkesinambungan.