digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nur Azizah
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Nur Azizah
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Nur Azizah
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Nur Azizah
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Nur Azizah
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Nur Azizah
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Nur Azizah
PUBLIC Yoninur Almira

PUSTAKA Nur Azizah
PUBLIC Yoninur Almira

Pertumbuhan dan perkembangan kota dengan pesat mengakibatkan tingginya laju urbanisasi dan permintaan akan lahan permukiman. Ketidakseimbangan antara penyediaan kawasan dengan pertumbuhan penduduk tersebut menimbulkan masalah seperti hadirnya permukiman kumuh. Proliferasi dan perluasan permukiman kumuh dapat menimbulkan ancaman yang besar terhadap kerusakan lingkungan dan kelestarian sumber dayanya apabila tidak ditangani secara komprehensif. Terwujudnya kota yang layak untuk keberlangsungan hidup manusia juga telah menjadi komitmen global sebagaimana yang dituangkan dalam SDGs, dan dipertegas dengan adanya NUA. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah Indonesia menciptakan Program Neighborhood Uprading and Shelter Project Phase 2 (NUSP-2) pada tahun 2015-2018. Berdasarkan database detail pengurangan luasan kumuh Program NUSP-2, Kabupaten Tanjung Jabung Barat termasuk ke dalam beberapa wilayah yang memilki pengurangan luasan kumuh terbesar. Selanjutnya, Kelurahan Kampung Nelayan menempati posisi utama pengurangan kumuh terbesar di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kampung Nelayan memiliki daya tarik yang untuk diteliti, mengingat lokasinya terletak pada wilayah pesisir bergambut yang memiliki keanekaragaman hayati dan sejumlah fungsi ekologi terhadap keberlangsungan hidup manusia, maka dari itu diperlukan evaluasi efektivitas penanganan permukiman kumuh yang dilihat dari prinsip pembangunan berkelanjutan Penelitan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan evaluasi semu (pseudo evaluation), dan berdasarkan waktu pelaksanaannya termasuk ke dalam evaluasi pada tahap pasca pelaksanaan (ex-post evaluation). Evaluasi ini digunakan untuk menilai efektivitas dari program NUSP-2. Pada metode pengumpulan data dilakukan secara triangulasi yaitu teknik penggabungan antara observasi, wawancara, serta tinjauan dari berbagai literatur, sedangkan analisis dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program NUSP-2 di wilayah studi telah efektif dalam menangani permasalahan permukiman kumuh. Pada prosesnya juga telah menerapkan prinsip-prinsip penanganan kumuh berkelanjutan dari tiga variablel, yaitu ekonomi, sosial budaya, dan kelembagaan. Selanjutnya, terdapat keberlanjutan penanganan permukimaniv kumuh pasca program NUSP-2 pada tiga variabel, yaitu lingkungan, ekonomi, dan sosial budaya. Keberhasilan program ini juga didukung karena adanya pemberdayaan masyarakat dan pelibatan aktif para pemangku kepentingan, termasuk pelibatan kaum perempuan. Masyarakat mengikuti seluruh kegiatan mulai dari perencanaan, pembangunan, hingga pemeliharaan. Mereka mengetahui permasalahan lingkungan dan mencari solusi yang tepat secara mandiri sesuai dengan kearifan lokalnya (local knowledge). Selain itu, terciptanya kerjasama kelembagaan masyarakat dan pemerintah daerah juga dapat memudahkan dalam mencapai tujuan untuk mewujudkan kawasan permukiman yang lebih baik.