digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, merupakan pionir dalam industri perbankan syariah. Pada tahun 2022 Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) telah resmi menjadi pemegang saham utama Bank Muamalat melalui right issue dan penerbitan sukuk sebagai setoran modal sebesar Rp 3 triliun. Penelitian ini difokuskan untuk menentukan nilai wajar intrinsik Bank Muamalat/BMI untuk harga penawaran perdana pra-IPO. Penelitian diawali dengan analisis industri perbankan dimana penulis akan mencari data rasio rata-rata industry. Analsisi ini membantu penulis untuk meringkas posisi internal & eksternal perusahaan. Penulis membedakan industri perbankan menjadi dua industri, yaitu Bank Umum Konvensional (BUK) dan Bank Umum Syariah dengan Unit Usaha Syariah (BUS & UUS) dan akan mengunakan rata rata multiples ratio-nya sebagai rata rata multiples ratio dari industry. Untuk menentukan nilai wajar pada penelitian ini penulis menggunakan dua metode pendekatan yaitu metode penilaian relatif dan metode penilaian absolut. Pada metode absolute valuation penulis menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF) dengan pendekatan Free Cash Flow to Equity (FCFE) khusus untuk bank dengan melihat regulasi pada modal dengan proyeksi 5 tahun. Sedangkan pada metode relative valuation penulis menggunakan tiga pendekatan perspektif yaitu perspektif laba, nilai buku, dan pendapatan. Beberapa rasio yang mewakili perspektif tersebut adalah pendekatan Price to Earnings Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), Price to Sales (P/S), dan Price to Operating Profits (P/OPPS). Untuk menentukan nilai wajar valuasi bank, penulis membedakan perhitungan yang melibatkan pendapatan negatif dan melihat pengaruhnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data historis selama periode 2017 hingga 2022, serta kinerja kuartal terakhir yaitu Maret 2023. Dari hasil metode valuasi relatif dengan ketiga pendekatan diatas diperoleh harga saham intrinsik berkisar antara IDR 103.94 – IDR 168.18. Sedangkan untuk metode valuasi absolute penulis menggunakan metode discounted cash flow dengan free cash flow to equity pada financial firm, dan menghasilkan harga saham intrinsik berkisar antara IDR 152.84 – IDR 197.27. Dengan demikian, rata-rata harga saham intrinsik dengan menggunakan kedua metode penilaian valuasi tersebut adalah IDR 149.54 – IDR 182.97. Hasil penelitian ini pada akhirnya dapat digunakan sebagai acuan dalam rencana pra-IPO Bank pada tahun 2023.