ABSTRAK Avima Haamesha
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Avima Haamesha
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Avima Haamesha
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Avima Haamesha
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Avima Haamesha
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Avima Haamesha
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Avima Haamesha
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Avima Haamesha
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Avima Haamesha
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Dalam keperluan edukasi dan eksperimen fisika, kini banyak digunakan sensor
yang belum mampu memberikan interpretasi kinematika vektor gerak benda,
melainkan hanya besaran skalar saja. Pengolahan citra dapat menjadi solusi
permasalahan tersebut. Algoritme deteksi dan pelacakan objek berbasis fitur warna
adalah pendekatan yang digunakan dalam perancangan dan implementasi sistem
yang dibangun sehingga diperoleh luaran berupa aplikasi perangkat lunak untuk
analisis kinematika 2D. Kinematika benda dapat diperoleh dengan setidaknya 3
frame ( ???2, ???1, ?? ) dengan memanfaatkan metode finite difference. Dalam
validasi hasil program terhadap data sensor, pemilihan parameter geometri objek
menjadi penting karena mempengaruhi hasil data kinematika. COV besaran
konversi diperoleh dari parameter geometri yang paling minim mengalami motion
blur. Hasil kinematika pada kasus pesawat Atwood memenuhi model gerak lurus
dengan percepatan tetap untuk data komponen arah ??, sedangkan kasus osilasi
pendulum memenuhi gerak osilasi teredam untuk data komponen arah ??. Dalam
perbandingan galat relatif gravitasi, hasil program menunjukkan keakuratan lebih
baik daripada sensor, yaitu 27,472% untuk kategori A dan 4,017% untuk kategori
D. Sedangkan, di kasus pesawat pendulum diperoleh galat relatif gravitasi
10,1113%.