digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Vitasha Adha Chaerul
PUBLIC Yati Rochayati

COVER Vitasha Adha Chaerul
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 1 Vitasha Adha Chaerul
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 2 Vitasha Adha Chaerul
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 3 Vitasha Adha Chaerul
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 4 Vitasha Adha Chaerul
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 5 Vitasha Adha Chaerul
PUBLIC Yati Rochayati

PUSTAKA Vitasha Adha Chaerul
PUBLIC Yati Rochayati

Metode time domain electromagnetic (TDEM) adalah salah satu metode aktif fisika bumi yang memberikan informasi distribusi resistivitas bawah permukaan dengan mengukur respons peluruhan medan elektromagnetik. Informasi bawah permukaan metode ini diperoleh melalui proses pemodelan kedepan dan inversi dari data observasi yang hanya dapat diselesaikan secara numerik. Pada pemodelan kedepan, ekspresi numerik digunakan untuk mentransformasikan respons medan magnet dari domain frekuensi ke waktu dengan memanfaatkan algoritma transformasi Hankel dan invers transformasi Laplace Gaver-Stehfest yang keduanya berdomain Laplace. Dalam penelitian ini, hasil pemodelan kedepan menunjukkan tingkat akurasi yang tinggi antara perhitungan numerik dan analitik pada kasus bumi homogen. Kesalahan maksimum antara kedua perhitungan tersebut adalah sebesar 0,49%. Validasi kode pemrograman inversi Occam dilakukan dengan memodelkan kasus bumi yang memiliki variasi lapisan dan gangguan. Rentang nilai Root Mean Square Error (RMSE) dari model-model tersebut berkisar antara 0,07 hingga 0,46. Secara keseluruhan, formulasi pemodelan kedepan dan inversi Occam yang digunakan telah berhasil memodelkan bawah permukaan dari data observasi. Hal ini dibuktikan oleh rentang RMSE yang dihasilkan berkisar antara 0,09 hingga 0,57. Hasil pemodelan pada kasus investigasi zona intrusi air laut di Pantai Santolo menunjukkan beberapa lapisan berbeda. Lapisan pertama bersifat paling resistif diantara lapisan lainnya, dengan resistivitas sebesar 50 – 350 ohm.m. Lapisan kedua memiliki resistivitas 15 – 50 ohm.m yang berperan sebagai akuifer berisi air tawar. Lapisan selanjutnya merupakan zona campuran antara air tawar dan air asin dengan resistivitas 5 – 15 ohm.m. Terakhir, terdapat lapisan dengan resistivitas terendah yaitu 0,1 – 5 ohm.m pada kedalaman di bawah 40 meter yang diindikasikan sebagai zona intrusi air laut.