Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Cirebon merupakan PKN yang didorong
perkembangannya melalui proyek strategis berupa pembangunan berbagai
infrastruktur. Laju pertumbuhan penduduk yang kian meningkat disertai dengan
tingginya kebutuhan akan lahan terbangun. Kedua hal tersebut berimplikasi pada
dinamisnya pemanfaatan ruang di Kawasan Perkotaan Cirebon sebagai bagian dari
PKN Cirebon. Di sisi lain, rencana tata ruang merupakan instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang yang berfungsi untuk menjamin kualitas lingkungan dan
pembangunan yang berkelanjutan. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dinamika
perubahan tutupan lahan serta kesesuaiannya terhadap rencana tata ruang di Kawasan
Perkotaan Cirebon. Data tutupan lahan tahun 2014, 2018, dan 2022 diperoleh dari
pengolahan citra Landsat 8. Faktor-faktor yang mendorong perubahan tutupan lahan
diidentifikasi menggunakan regresi logistik biner. Data tutupan lahan dan faktor
pendorong kemudian dijadikan sebagai masukan dalam pemodelan tutupan lahan
menggunakan MOLUSCE pada QGIS. Hasil analisis menunjukkan bahwa perubahan
tutupan lahan di Kawasan Perkotaan Cirebon didominasi oleh tutupan vegetasi dan
lahan pertanian yang terkonversi menjadi lahan terbangun. Perubahan tutupan lahan
tersebut didorong oleh faktor jarak terhadap jalan arteri, jarak terhadap pusat kota, serta
suhu permukaan. Pemodelan dengan LR-CA-Markov yang memiliki akurasi sebesar
66,66% digunakan untuk memprediksi tutupan lahan tahun 2038. Perbandingan antara
tutupan lahan tahun 2038 dengan rencana pola ruang di Kawasan Perkotaan Cirebon
menghasilkan persentase kesesuaian sebesar 57,72% yang menunjukkan bahwa
pemanfaatan ruang di Kawasan Perkotaan Cirebon belum sepenuhnya sesuai dengan
rencana tata ruang. Hasil pemodelan tutupan lahan dengan Cellular Automata ini dapat
digunakan sebagai masukan dalam perencanaan tata ruang, khususnya untuk
mengantisipasi potensi penyimpangan ruang di Kawasan Perkotaan Cirebon.