digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ayubella Anggraini Leksono
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Ayubella Anggraini Leksono
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Ayubella Anggraini Leksono
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Ayubella Anggraini Leksono
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Ayubella Anggraini Leksono
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Ayubella Anggraini Leksono
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Ayubella Anggraini Leksono
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN Ayubella Anggraini Leksono
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Kawasan Peruntukan Industri (KPI) berpotensi memicu konversi lahan dan mengancam Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Dibutuhkan metode prediksi tutupan lahan yang akurat untuk pengendalian alih fungsi lahan. Tujuan penelitian ini yaitu memprediksi tutupan lahan Kabupaten Indramayu tahun 2031 menggunakan metode Cellular Automata (CA) dan menganalisis kaitannya dengan rencana pembangunan KPI Rebana. Peta tutupan lahan dibuat berdasarkan citra satelit Landsat dengan klasifikasi hybrid (supervised dan unsupervised) menggunakan training sample citra NDBI, NDVI, NDWI, Google Earth, dan survei lapangan. Metoda CA dilakukan dengan algoritma ANN berdasarkan skenario business as usual serta skenario KPI dibangun tahun 2026 dan 2031. Variabel jarak ke jalan, ke permukiman eksisting, ke garis pantai dan kepadatan penduduk, digunakan sebagai faktor pendorong perubahan tutupan lahan. Studi ini juga menganalisis kesesuaian tutupan lahan terhadap LP2B dan KPI. Dihasilkan peta tutupan lahan tahun 2016 dengan akurasi yang baik yaitu 68,24% (overall accuracy). Citra tutupan lahan 2011-2016 digunakan sebagai transition rule untuk prediksi tutupan lahan 2031. Dihasilkan model tutupan lahan tahun 2021 dengan akurasi baik sebesar 76% (overall accuracy). Perubahan lahan 2011-2021 dan prediksi tutupan lahan 2031 (pada semua skenario) menunjukkan kenaikan lahan terbangun dan penurunan lahan pertanian yang signifikan. Terjadi kenaikan lahan terbangun 34.212,71 hektar (business as usual), 45.116,35 hektar (skenario KPI 2026), dan 51.915,26 hektar (skenario KPI 2031) atau berturut-turut sebesar 517,97%, 683,08%, dan 786,02% dari lahan terbangun 2021. Terjadi penurunan lahan pertanian 31.121,28 hektar (business as usual), 38.087,00 hektar (skenario KPI 2026), 42.879,49 hektar (skenario KPI 2031) atau berturut-turut sebesar 21,74%, 25,21%, dan 29,96% dari luas lahan pertanian tahun 2021. Analisis pada lahan LP2B menunjukkan penurunan lahan pertanian sebesar 21,06% dari luas lahan pertanian 2021 (skenario business as usual), 26,73% (skenario KPI 2026), dan 29,01% (skenario KPI 2031). Adapun pada lahan KPI, menunjukkan bahwa KPI berpotensi menimbulkan alih fungsi lahan pertanian seluas 12.282,62 hektar atau sebesar 61,86% dari total KPI atau 9,76% dari total LP2B. Selain itu 7.176,45 hektar (36,14% dari total KPI) berada pada tutupan lahan badan air yang rawan terhadap bencana banjir dan dapat mengancam kelestarian sumber daya air. Diperlukan kebijakan pengendalian alih fungsi lahan dan penataagunaan lahan untuk optimalisasi LP2B dan KPI. Data dan metode prediksi tutupan lahan yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk menyusun kebijakan pengendalian alih fungsi lahan dan penataan ruang Kabupaten Indramayu.