digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Zahra Annisa Fitri
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Zahra Annisa Fitri
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Zahra Annisa Fitri
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Zahra Annisa Fitri
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Zahra Annisa Fitri
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Zahra Annisa Fitri
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Zahra Annisa Fitri
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN Zahra Annisa Fitri
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Ketidaksetaraan gender dalam sistem sosial menciptakan risiko bencana yang tidak tersebar merata. Selain menciptakan dampak yang berbeda antara laki-laki dan perempuan, konstruksi gender membentuk respons dan perilaku yang berbeda dalam situasi bencana sehingga gender perlu dipertimbangkan dalam menangani masalah. Pada tahun 2020, banjir bandang pernah terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pantai Bokek, Sumatera Utara, dan belum ada penelitian yang meninjau perbedaan dampak maupun peran laki-laki dan perempuan dalam bencana tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran gender dalam fase kesiapsiagaan tanggap bencana banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pantai Bokek, Sumatera Utara. Data primer diperoleh melalui observasi, wawancara, dan diskusi kelompok terarah, sementara data sekunder dikumpulkan dari kanal berita online. Temuan menunjukkan bahwa banjir bandang memiliki dampak yang berbeda terhadap laki-laki dan perempuan, yang mengarah pada beban berbasis gender yang berbeda. Laki-laki menghadapi beban keuangan dan ekonomi, sementara perempuan memikul tanggung jawab pengasuhan, dukungan masyarakat, tugas-tugas rumah tangga, dan kesejahteraan emosional. Penelitian ini juga mengidentifikasi pola tindakan antara laki-laki dan perempuan saat, setelah, dan sebelum bencana, dengan sebagian besar tindakan merupakan koordinasi antargender yang berjalan beriringan dengan pembagian kerja berbasis gender, dengan pembagian kerja tersebut sebagian besar sesuai dengan peran gender reguler. Namun, terdapat pula peran-peran yang bersifat "terbalik gender", seperti perempuan memainkan peran penting dalam distribusi bantuan, proses pengambilan keputusan, dan memanfaatkan jaringan dukungan untuk mendapatkan bantuan. Penelitian ini menunjukkan pentingnya mengenali dan meningkatkan kapasitas dan kontribusi dari laki-laki dan perempuan, serta menyoroti pentingnya aksi kolektif, untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi banjir di DAS Pantai Bokek, Sumatera Utara