Ekstrak lavender, rice milk, dan rose oil diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi sehingga
memiliki potensi menghidrasi kulit. Mekanisme proses hidrasi kulit manusia diantaranya melalui
peningkatan ekspresi protein Aquaporin 3 (AQP3), Hyaluronan Synthase 2 (HAS2), dan Hyaluronan
synthase 3 (HAS3). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ekstrak lavender, rice milk,
dan rose oil terhadap hidrasi kulit melalui analisis ekspresi mRNA AQP3, HAS2, dan HAS3 pada sel
fibroblas 3T3 menggunakan qPCR dan uji oklusi in vitro. Sitotoksisitas ekstrak pada sel 3T3
ditentukan dengan PrestoBlue untuk menentukan konsentrasi non-toksik. Tingkat ekspresi mRNA
AQP3, HAS2, dan HAS3 pada sel 3T3 ditentukan menggunakan qPCR. Primer untuk qPCR dianalisis
secara in silico dan divalidasi dengan uji efisiensi dan spesifisitas primer secara in vitro. Primer HAS2
memiliki efisiensi dan spesifisitas yang baik pada uji in vitro sejalan dengan nilai yang baik pada
parameter in silico namun tidak pada primer AQP3 dan HAS3 yang tidak memiliki efisiensi dan
spesifisitas yang baik pada uji in vitro sehingga analisis ekspresi mRNA tidak dapat dilakukan.
Berdasarkan hasil uji toksisitas sel, seluruh konsentrasi ekstrak tidak toksik (10-1000 ppm untuk
ekstrak lavender dan rice milk serta 1-200 ppm untuk ekstrak rose oil). Ekstrak lavender, rice milk,
dan rose oil memiliki kemampuan untuk meningkatkan ekspresi mRNA HAS2 pada sel fibroblas 3T3
yang berperan dalam proses hidrasi kulit. Pada uji kemampuan efek oklusi, ekstrak rice milk
menunjukkan adanya kemampuan oklusi yang baik. Ekstrak lavender dan rose oil memiliki potensi
sebagai penghidrasi kulit dengan mekanisme peningkatan ekspresi mRNA HAS2 sedangkan ekstrak
rice milk memiliki potensi sebagai penghidrasi kulit dengan mekanisme peningkatan ekspresi mRNA
HAS2 dan efek oklusi.