digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ayu Suciati
PUBLIC yana mulyana

Pandemi Covid-19 merupakan krisis tidak terduga, berupa penyakit menular yang disebabkan virus SARS-CoV-2. Dalam menghadapinya, diperlukan kerja sama dan kepercayaan yang baik antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Penguatan dan peningkatan peran tenaga kesehatan sebagai garda terdepan yang berinteraksi langsung dengan pasien juga penting untuk dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi persepsi masyarakat tentang peran apoteker dalam pemberian edukasi, layanan pengiriman obat, peresepan dan pemberian obat selama masa pandemi Covid-19, serta mengevaluasi hubungan antara faktor determinan responden dengan persepsi-persepsi tersebut. Penelitian dilakukan secara observasional menggunakan studi potong lintang (cross-sectional) kepada 331 responden. Sumber data penelitian adalah kuesioner yang disebarkan secara offline dan online kepada masyarakat di Bandung raya. Penelitian menunjukkan persepsi positif tentang peran apoteker dalam pemberian edukasi (n = 262; 79,2%), layanan pengiriman obat (n = 249; 75,2%), serta dalam peresepan dan pemberian obat (n = 218; 65,9%). Berdasarkan analisis statistik Chi-squared, tidak terdapat keterkaitan antara persepsi dengan jenis kelamin, usia, status pernikahan, dan pendidikan terakhir responden (p-value > 0,05). Tidak terdapat keterkaitan juga antara persepsi tentang peran apoteker dalam pemberian edukasi dengan peran apoteker dalam peresepan dan pemberian obat selama pandemi Covid-19 (p-value = 0,093). Penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki persepsi positif tentang peran apoteker, sehingga dapat digunakan sebagai informasi pembuat kebijakan dalam memperkuat serta memperluas peran dan wewenang apoteker untuk masa krisis mendatang.