Pandemi Covid-19 merupakan krisis tidak terduga, berupa penyakit menular yang disebabkan virus
SARS-CoV-2. Dalam menghadapinya, diperlukan kerja sama dan kepercayaan yang baik antara
pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Penguatan dan peningkatan peran tenaga
kesehatan sebagai garda terdepan yang berinteraksi langsung dengan pasien juga penting untuk
dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi persepsi masyarakat
tentang peran apoteker dalam pemberian edukasi, layanan pengiriman obat, peresepan dan
pemberian obat selama masa pandemi Covid-19, serta mengevaluasi hubungan antara faktor
determinan responden dengan persepsi-persepsi tersebut. Penelitian dilakukan secara
observasional menggunakan studi potong lintang (cross-sectional) kepada 331 responden. Sumber
data penelitian adalah kuesioner yang disebarkan secara offline dan online kepada masyarakat di
Bandung raya. Penelitian menunjukkan persepsi positif tentang peran apoteker dalam pemberian
edukasi (n = 262; 79,2%), layanan pengiriman obat (n = 249; 75,2%), serta dalam peresepan dan
pemberian obat (n = 218; 65,9%). Berdasarkan analisis statistik Chi-squared, tidak terdapat
keterkaitan antara persepsi dengan jenis kelamin, usia, status pernikahan, dan pendidikan terakhir
responden (p-value > 0,05). Tidak terdapat keterkaitan juga antara persepsi tentang peran apoteker
dalam pemberian edukasi dengan peran apoteker dalam peresepan dan pemberian obat selama
pandemi Covid-19 (p-value = 0,093). Penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki
persepsi positif tentang peran apoteker, sehingga dapat digunakan sebagai informasi pembuat
kebijakan dalam memperkuat serta memperluas peran dan wewenang apoteker untuk masa krisis
mendatang.