ABSTRAK Alexander Wicaksono Budiarto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Alexander Wicaksono Budiarto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Alexander Wicaksono Budiarto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Alexander Wicaksono Budiarto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Alexander Wicaksono Budiarto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Alexander Wicaksono Budiarto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Alexander Wicaksono Budiarto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Alexander Wicaksono Budiarto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Mekanika tanah tak jenuh dapat dikatakan sebuah terobosan baru dalam ilmu
geoteknik jika dibandingkan dengan seberapa jauh berkembangnya mekanika tanah
jenuh/klasik. Perkembangan eksperimen verifikasi mekanika tanah tak jenuh juga
tidak sebanding dengan seberapa pesat perkembangan teorinya. Kondisi ini
mendorong beberapa ahli geoteknik untuk meneruskan perkembangan alat dan
persamaaan pembuktian dalam mekanika tanah tak jenuh, contohnya dalah
Rahardjo dan Fredlund, beserta Brooks dan Corey. Brooks dan Corey (1964)
mencetuskan persamaan kurva karakteristik tanah-air paling pertama sementara
Rahardjo dan Fredlund (1995) merancang suatu alat konsolidasi ????????0 tanah tak jenuh
yang dapat menghasilkan pembacaan kurva karakteristik tanah-air secara cepat dan
pada berbagai kondisi pengujian. Permasalahan yang ditemui adalah
dibutuhkannya penyederhanaan terhadap persamaan Brooks dan Corey, agar iterasi
terhadap variabelnya dapat dilakukan secara lebih cepat, dan terhadap rancangan
Rahardjo dan Fredlund, agar pembuatan alat sesuai dengan anggaran dan kebutuhan
laboratorium terkait.