ABSTRAK Muhammad Daffa Adhitama
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Penggunaan sambungan mekanis yang membentuk konsentrasi tegangan dan rawan terhadap cacat mendorong dilakukannya berbagai penelitian untuk mengajukan berbagai metode sambungan alternatif. Adhesive bonding atau sambungan adhesive adalah salah satu metode yang banyak diteliti karena memiliki potensi untuk memiliki kekuatan yang lebih baik daripada sambungan mekanis sehingga membuka peluang untuk pengurangan berat struktur. Pemodelan yang banyak digunakan untuk analisis kekuatan dari sambungan adhesive adalah cohesive zone modelling (CZM) dengan bilinear traction-separation law. Parameter-parameter untuk pemodelan CZM ini diperoleh melalui eksperimen dengan menggunakan spesimen uji standar, di antaranya double cantilever beam (DCB) dan end-notched flexure (ENF) untuk menganalisis kekuatan material adhesive terhadap pembebanan mode I, dan single lap joint (SLJ) untuk menganalisis kekuatan material adhesive terhadap pembebanan mode II.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh parameter-parameter CZM, di antaranya kualitas mesh, kriteria kegagalan, nilai fracture toughness, dan model softening terhadap hasil pemodelan numerik spesimen DCB pada perangkat lunak Abaqus. Penelitian ini bertujuan membentuk pemodelan spesimen DCB yang konsisten dan dapat digunakan untuk memprediksi respon spesimen dan memberikan hasil nilai fracture toughness pada pembebanan mode-I delaminasi (GIC) dengan akurat.
Penelitian ini berhasil membentuk model yang memberikan hasil yang konvergen, dapat memprediksi respon bilinear traction-separation law dengan konsisten, dan memberikan hasil nilai GIC dengan besar galat 0,02% dengan linear softening, tetapi belum dapat memodelkan respon force vs. displacement dengan akurat dari segi kekakuan spesimen.