Struktur dinding bata terkekang (confined masonry) merupakan bangunan yang
terdiri dari pasangan bata dan elemen pengikat beton bertulang pada keempat sisi
panelnya. Mayoritas bangunan rumah tinggal sederhana dan sekolah di Indonesia
termasuk dalam struktur dinding bata terkekang. Banyak bangunan dengan struktur
dinding bata terkekang di Indonesia yang roboh dan rusak akibat gempa. Apabila
bangunan dinding bata terkekang ini dibangun dengan baik dalam hal metode
konstruksi dan materialnya, maka bangunan tersebut akan memiliki kinerja struktur
yang baik dalam menahan gempa.
Makalah ini menyajikan pemodelan struktur dinding bata terkekang menggunakan
analisis pushover. Pada analisis ini, elemen pengekang yaitu kolom dan balok
dimodelkan sebagai rangka beton bertulang. Sedangkan dinding dimodelkan
sebagai elemen strut diagonal. Berbagai kombinasi pemodelan dibandingkan
dengan database hasil pengujian di Indonesia. Dari 15 benda uji dinding bata
terkekang berupa panel (3000x3000)mm tanpa bukaan yang sudah terkumpul,
dilakukan analisis pushover pada 13 spesimen. Berdasarkan pemodelan yang sudah
dilakukan, diperoleh bahwa perhitungan lebar strut diagonal dengan model
Equivalent Truss Model (ETM) Rankawat et al. (2018) yang dikombinasikan
dengan backbone curve model Riahi et al. (2009) memiliki prediksi model yang
cukup baik. Model tersebut dapat memprediksi kekakuan dan kekuatan maksimum
yang cukup mendekati database pengujian di Indonesia. Namun model ETM –
Riahi belum bisa memprediksi perpindahan dengan baik.