Salah satu permasalahan yang cukup berat dan mengancam ekosistem di wilayah
pesisir adalah abrasi. Hal ini dikarenakan abrasi dapat menimbulkan kerugian yang
besar berupa rusaknya struktur-struktur yang ada di kawasan pemukiman dan
kawasan. Sedangkan, butuh biaya yang cukup besar untuk membuat bangunan
pelindung pantai dengan skala besar dan menggunakan bahan beton. Untuk itu,
perlu struktur pelindung pantai yang efektif dan stabil dengan material yang mudah
dan murah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsep desain
awal pemecah gelombang bambu tipe tiang yang dapat digunakan untuk budidaya
kerang hijau (Perna viridis); mengkaji peran sistem pelindung pantai natural yang
ramah lingkungan dalam meningkatkan nilai ekonomi dan aspek sosial masyarakat
pesisir; dan dapat mengaplikasikan desain awal pelindung pantai bambu tipe tiang
di wilayah studi kasus pesisir Desa Bedono, Kecamatan Sayung Demak. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan mengombinasikan dan
menganalisis data sekunder untuk mendapatkan desain yang diinginkan.
Didapatkan hasil bahwa kondisi ekologis perairan Desa Bedono, Kecamatan
Sayung, Kabupaten Demak telah memenuhi syarat untuk dapat digunakan sebagai
lokasi budidaya kerang hijau. Setelah prinsip budidaya terpenuhi, tahap selanjutnya
yakni menyusun prinsip engineering dengan menghitung model struktur dengan
pendekatan yang sama dengan studi kasus di perairan Pekalongan, Jawa Tengah.
Yakni menggunakan bambu dengan panjang minimal 7,5 meter dan kedalaman
pemancangan 2 meter. Setelah dianggap memenuhi prinsip engineering,
selanjutnya dilakukan analisis kelayakan finansial. Dari sisi kelayakan finansial
juga dirasa cukup menguntungkan dengan nilai NPV pada usaha budidaya kerang
hijau metode tancap sebesar Rp1.202.383. Nilai Net B/C pada usaha budidaya
kerang hijau metode tancap sebesar 1,20, yang berarti setiap pengeluaran biaya
sebesar Rp1 akan meningkatkan manfaat sebesar Rp1,20 bagi pembudidaya dengan
metode tancap. Berdasarkan kriteria kelayakan NPV dan Net B/C, usaha budidaya
kerang hijau dengan metode tancap layak dijalankan. Prinsip terakhir sebagai
pelengkap yakni prinsip ekologi, konsep struktur ini dianggap memenuhi prinsip
ekologi berdasarkan assessment cepat yang dilakukan penulis dan perlu
pendalaman pada setiap komponennya.