Rumah Ismail adalah unit kegiatan wirausaha sosial dari yayasan Generasi Ismail Mandiri. Dalam kegiatannya, Rumah Ismail memberdayakan masyarakat dengan memberikan pelatihan pembuatan makanan berupa telur asin dan makanan tradisional rengginang. Rumah Ismail adalah Akselerator Kewirausahaan Berbasis Komunitas (CBEA) yang mengakselerasi kegiatan usaha masyarakat dan penggunaan keuntungan yang diperoleh Rumah Ismail digunakan untuk kegiatan sosial seperti program amal dan pemberian beasiswa pendidikan sekolah bagi anak-anak kurang mampu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model komunikasi berkelanjutan yang secara efektif menyampaikan misi dan nilai-nilai sosial Rumah Ismail kepada para pemangku kepentingan untuk meningkatkan brand Rumah Ismail. Sehingga produk Rumah Ismail dapat dilihat sebagai produk yang dihasilkan dari kegiatan pemberdayaan.
Penelitian ini menggunakan brand identity Kapferer dengan metodologi campuran atau pendekatan gabungan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode sekuensial atau campuran bertahap, khususnya dalam strategi sekuensial eksploratif; yaitu, pada tahap pertama, peneliti mengumpulkan dan menganalisis data kualitatif. Peneliti mengumpulkan dan menganalisis data kuantitatif pada tahap kedua berdasarkan hasil pada tahap pertama.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rumah Ismail perlu mengkomunikasikan nilai- nilai sosialnya yaitu meningkatkan nilai tambah produk lokal melalui pemberdayaan talenta lokal sebagai brand baru Rumah Ismail dengan menyampaikan pesan komunikasi merek yang kuat melalui kemasan sehingga nilai sosial yang dimiliki oleh Rumah Ismail dapat tersampaikan secara efektif Cocok untuk semua pihak yang berkepentingan.