ESO berkontribusi pada angka morbiditas dan mortalitas pada pengguna obat. Untuk mencegah
dan mendeteksi ESO, dikembangkan sistem farmakovigilans yang melibatkan pelaporan ESO oleh
Tenaga Kesehatan dan pasien. Prolanis adalah sistem pelayanan kesehatan dengan pendekatan
proaktif bagi pasien dengan penyakit kronis seperti Diabetes Melitus (DM) Tipe 2. Pasien prolanis
seringkali menggunakan satu obat atau lebih secara rutin yang dapat meningkatkan risiko terjadi
ESO. Pemantauan ESO sangat penting bagi pasien prolanis untuk mencapai kualitas hidup yang
optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengalaman dan pengetahuan pasien DM tipe
2 terkait ESO dan pelaporannya, sikap pasien Prolanis DM tipe 2 terhadap ESO, dan alasan pasien
dalam pelaporan ESO kepada Tenaga Kesehatan. Penelitian dilakukan di tiga puskesmas kota
bandung, yaitu Puskesmas Garuda, Puskesmas Sukarasa, dan Puskesmas Ibrahim Adjie. Penelitian
ini dilakukan secara observasional dengan desain potong lintang menggunakan kuesioner yang diisi
oleh 102 responden. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan pasien terhadap pelaporan ESO
dipengaruhi oleh pengalaman pasien mendapatkan informasi ESO (p = 0,008). Sebanyak 66
responden (65%) memiliki sikap yang positif dan sebanyak 80 responden (78%) memiliki alasan
yang kuat dalam pelaporan ESO. Dari hasil uji korelasi, diperoleh hubungan yang signifikan antara
sikap pasienterhadap ESO dengan alasan pasien melaporkan ESO (p = 0,001; r = 0,311). Dapat
disimpulkan bahwa pengalaman mendapatkan informasi ESO mempengaruhi pengetahuan terkait
pelaporan ESO. Selain itu, responden memiliki sikap terhadap ESO yang tergolong positif dan
memiliki alasan melaporkan ESOyang tergolong kuat. Sikap pasien memiliki korelasi yang signifikan
terhadap alasan pasien melaporkan ESO.