digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Antasari
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

BAB 1 Antasari
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

BAB 2 Antasari
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

BAB 3 Antasari
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

BAB 4 Antasari
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

BAB 5 Antasari
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

BAB 6 Antasari
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

PUSTAKA Antasari
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

Ruangoterbukaohijauoadalahielemeniutamaiyang perlu direncanakan dalam kota berkelanjutan. Ruang terbuka hijau menjadi elemen penting untuk menyeimbangkan ekosistem lingkungan kota. Berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 2021 tentang Cipta Kerja disebutkan bahwa penyediaan RTH publik adalah sebesar 20% dari luas wilayah. Namun, pemenuhan angka tersebut menjadi sulit akibat keterbatasan anggaran pembiayaan dan tingginya harga lahan di Kota Jambi. Ketersediaan RTH eksisting pada wilayah Kota Jambi hanya mencapai 0,81 % dari luas wilayah Kota Jambi. Selain itu sebaran RTH eksisting juga tidak merata dan dalam kondisi tidak terawat Hal inilah yang mendorong penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji bagaimana perumusan strategi penyediaan RTH publik dalam mencapai kota berkelanjutan di Kota Jambi. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan mix method. Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dari dokumen perencanaan dan literatur, survey sekunder atau survey instansional dan survey primer atau observasi lapangan. Hasil penelitian perumusan strategi penyediaan RTH di Kota Jambi menghasilkan 6 strategi prioritas untuk penyediaaan RTH publik di Kota Jambi. Strategi yang dilakukan berkaitan dengan meningkatkan pengadaan lahan untuk penyediaan RTH Kota Jambi melalui kerjasama antara pemerintah Kota Jambi dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jambi, swasta dan masyarakat. Selain itu juga berkaitan dengan menetapkan RTH untuk fungsi sempadan rel kereta api, sempadan sungai, sempadan danau serta melakukan pemulihan dan merevitalisasi kawasan yang sudah dialihfungsikan mencakup pemulihan taman kota dan penanaman kembali vegetasi dengan melibatkan peran aktif masyarakat.