13219063 Adelia Yuliarni.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu sektor yang utama di Indonesia. Kekayaan
alam yang melimpah dengan keanekaragaman hayati yang dimiliki terutama pada kawasan
perairan mendukung kemajuan sektor perikanan yang ada. Berbagai jenis sektor perikanan
muncul dan berkembang, termasuk di dalamnya budidaya ikan dengan media tambak.
Budidaya ikan dengan media tambak memiliki potensi keuntungan yang tinggi, sehingga
banyak petambak yang mengembangkan dan memaksimalkan budidaya ini dengan berbagai
cara untuk meningkatkan keuntungan yang bisa didapatkan. Salah satu upaya yang dilakukan
oleh petambak diantaranya adalah dengan menaikkan jumlah panen. Optimalisasi jumlah
panen dapat dilakukan dengan memberikan pakan secara intensif, mengelola kolam dengan
baik dan teratur, serta menggunakan berbagai bahan kimia untuk mengatasi penyakit yang
mungkin terjadi pada ikan.
Tingginya potensi keuntungan yang bisa didapatkan dari tambak ikan disertai pula dengan
risiko kegagalan yang cukup tinggi. Berbagai upaya pengelolaan yang dilakukan seperti
pemberian pakan yang tinggi, penggunaan bahan kimia berlebihan, serta kekeruhan kolam
dapat menyebabkan peningkatan kadar amonia pada tambak, yang kemudian akan
menimbulkan kematian massal pada ikan. Ekskresi ikan berupa feses dan urin, sisa-sisa pakan
yang terakumulasi, serta penggunaan obat yang mengandung senyawa tertentu menjadi
penyebab meningkatnya kadar amonia pada tambak. Untuk mengatasi hal tersebut, para
petambak biasanya memperkirakan relasi suhu tinggi dan kadar amonia yang tinggi pada
tambak dengan mencelupkan tangan mereka secara langsung ke dalam tambak. Namun,
pengukuran dengan cara seperti itu dapat dikatakan tidak efisien, karena kadar amonia tidak
dapat dideteksi dengan hanya mencelupkan tangan, kadar amonia dapat melebihi ambang batas
tanpa disadari oleh petambak, sehingga penanganan tidak dapat dilakukan dan kematian ikan
tidak dapat dihindarkan.
Alat monitoring amonia dapat membantu pembudidaya ikan untuk memantau kadar amonia di
tambak ikan secara rutin, dan juga memberikan peringatan sesegera mungkin ketika
konsentrasi amonia melebihi batas konsentrasi yang aman bagi kesehatan ikan. Penelitian ini
menyajikan pengembangan sistem pengendali dan antarmuka pengguna berbasis Internet of
Things (IoT) untuk perangkat pemantau kadar amonia dengan menggunakan model perilaku
Finite State Machine (FSM) untuk mengelola sistem. Sistem pengendali mampu mengelola
subsistem perangkat dengan delay minimum dan antarmuka pengguna juga dapat mengirimkan
laporan secara berkala dan memberikan peringatan kepada pengguna secara real time.