13219047 Benito Bosco Sinukaban.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Pada pembudidayaan ikan, sekitar 60%-80% biaya yang dikeluarkan merupakan
biaya yang digunakan untuk pembelian pakan, namun sering sekali pemberian
pakan yang dilakukan tidak sesuai dengan kebutuhan ikan akibat metode pemberian
pakan yang masih menggunakan cara konvensional (menggunakan perasaan atau
perkiraan manusia) sehingga sekitar 75% pakan ikan terbuang sia – sia.
Berdasarkan uraian yang penulis paparkan di atas, maka buku tugas akhir hadir
untuk mengatasi permasalahan tersebut. Buku tugas akhir ini berisi proses
perancangan desain, implementasi, dan pengujian untuk pengendali, antarmuka,
dan power supply dari alat Smart Fish Feeder. Smart Fish Feeder merupakan alat
yang dapat memberikan pakan secara otomatis maupun secara manual, dimana
ketika pemberian pakan otomatis dilakukan, maka jumlah pakan yang diberikan
akan sama dengan 3% dari rata – rata jumlah massa ikan yang ada di tambak dengan
menggunakan algoritma regresi polinomial derajat 2. Melalui metode pemberian
pakan yang terukur, diharapkan pakan yang terbuang sia – sia dapat diminimalisir.
Perancangan dan pengujian dari masing – masing subsistem dilakukan secara
terpisah, kemudian setelah masing – masing subsistem telah berhasil menjalankan
fungsionalitasnya masing – masing, dilakukan proses integrasi sehingga seluruh
subsistem menjadi satu kesatuan.
Subsistem pengendali dilakukan dengan melakukan pemrograman pada
mikrokontroler ESP32 dengan memastikan bahwa kompleksitas kode masih dalam
tingkat yang dapat diterima oleh ESP32. Subsistem antarmuka memiliki bentuk
aplikasi user yang dibangung menggunakan platform MIT App Inventor, sementara
untuk subsistem power supply diperoleh dari listrik jala – jala dengan menggunakan
adaptor 12V 10A.
Secara garis besar, produk yang dibuat sudah mampu memenuhi spesifikasi yang
diinginkan dan juga mampu menyelesaikan akar masalah yang ada yaitu
mengurangi jumlah pakan yang terbuang sia – sia. Namun demikian, terdapat
beberapa hal yang bisa dilakukan seperti menambah variabel kualitas air seperti pH,
ii
dissolved oxygen, suhu, dan sebagainya dalam algoritma jumlah pemberian pakan
yang akan diberikan pada ikan sehingga dapat diperoleh akurasi yang lebih baik
lagi.