digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Irfans Maulana Firdaus
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Pada studi ini, mekanisme inisiasi dan regenerasi sel konvektif di wilayah Cekungan Bandung telah diinvestigasi dengan menggunakan model numerik. Simulasi model numerik dilakukan dengan memilih studi kasus pada periode Februari – Maret 2019 berdasarkan perhitungan Cumulative Distribution Function (CDF) dan Regeneration Index (RegI). Mekanisme inisiasi sel konvektif dijelaskan sebagai berikut: (i) Akibat efek pemanasan matahari, upslope wind terbentuk dan bergerak mengarah ke utara dan selatan cekungan dengan membawa uap air dari bawah cekungan. (ii) Low-level convergence terbentuk di wilayah puncak pegunungan akibat pertemuan angin dari bawah dan luar cekungan. (iii) Inisiasi sel konvektif terbentuk akibat updraft yang ditimbulkan dari low-level convergence, sehingga menyebabkan atmosfer menjadi tidak stabil. Sedangkan regenerasi sel konvektif dijelaskan sebagai berikut: (i) Sistem konvektif yang tumbuh di wilayah pegunungan akan menghasilkan hujan dan menyebabkan terjadinya cold pool di permukaan. Cold pool ini akan menuruni pegunungan dan aktivitas konvektif dari wilayah pegunungan akan berlanjut hingga ke tengah cekungan. (ii) Sistem konvektif ini akan menghasilkan outflow yang menyebabkan cold pool menyebar ke arah barat-timur. (iii) Cold pool ini akan bertemu dengan udara yang lebih hangat dari arah yang berlawanan sehingga menimbulkan updraft di cold pool leading edge (CPLE) dan mengakibatkan inisiasi konvektif kembali (regenerasi konvektif) di wilayah Cekungan Bandung dan sistem konvektif baru cenderung bergerak ke arah timur.