Kondisi sanitasi yang tidak memadai memainkan peran utama dalam peningkatan
penularan penyakit di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Orang yang
memiliki tanggung jawab untuk memberikan peran terkait air bersih, sanitasi dan
kebersihan adalah keluarga khussnya ibu, hal ini terbukti masih banyak masyarakat
yang buang air besar sembarangan di tempat terbuka karena rendahnya kepemilikan
jamban keluarga di masyarakat di Pidie. Rendahnya pengetahuan dan praktik air
dan sanitasi di kalangan ibu memainkan peran penting dalam menularkan infeksi
dan penyakit pernapasan yang merupakan penyebab utama morbiditas dan
mortalitas pada balita. Penelitian ini menganalisis hubungan antara variabel
karakteristik individu, pengetahuan, sikap dan praktik menggunakan Partial Least
Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dengan bantuan perangkat
lunak Smart-PLS 3.0. Hasil menemukan bahwa terdapat pengaruh positif yang
signifikan antara karakteristik individu (Usia, tingkat pendidikan Ibu, status
pernikahan, pekerjaan ibu, pendapatan bulanan ibu, pendapatan total keluarga,
jumlah KK dalam satu rumah, dan jumlah anak dibawah lima tahun) dengan
pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dalam pemenuhan kebutuhan air bersih,
sanitasi dan higiene layak P Values setiap variabel 0,000. Faktor yang paling
berpengaruh perilaku ibu dalam pemenuhan akses air bersih, sanitasi dan higiene
berdasarkan model sosio-ekologis adalah di tingkatan masyarakat dengan t-statistik
16,789 selanjutnya tingkatan individu t-statistik 11,450, faktor interpersonal tstatistik 10,804 dan pengaruh terendah pada tingkat fasilitas air, sanitasi dan
hygiene, sehingga dapat disimpulkan bahwa keberadaan fasilitas pada masyarakat
Pidie tidak terlalu berpengaruh terhadap perilaku ibu.