digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ratashya Fern Anisyha Putri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Ratashya Fern Anisyha Putri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB1 Ratashya Fern Anisyha Putri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 Ratashya Fern Anisyha Putri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 Ratashya Fern Anisyha Putri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 Ratashya Fern Anisyha Putri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 Ratashya Fern Anisyha Putri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB6 Ratashya Fern Anisyha Putri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB7 Ratashya Fern Anisyha Putri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB8 Ratashya Fern Anisyha Putri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB9 Ratashya Fern Anisyha Putri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB10 Ratashya Fern Anisyha Putri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Ratashya Fern Anisyha Putri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Salah satu Proyek Strategis Nasional Pemerintah yaitu Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dibangun dari Stasiun Halim di Jakarta Timur hingga Stasiun Tegalluar di Kabupaten Bandung. Jalur Kereta Cepat di Kawasan Halim Perdana Kusuma bertepatan dengan adanya Sungai Sunter sehingga perlu adanya relokasi agar pembangunan tidak mengganggu aliran Sungai. Pengalihan Sungai Sunter direncanakan sepanjang 661 m dari panjang sungai eksisting yang harus dialihkan sepanjang 784 m. Sesuai dengan peraturan yang berlaku tentang pengalihan alur sungai, perlu adanya perencanaan saluran dengan mepertimbangkan luas sungai pengalihan, volume saluran, dan kestabilan saluran. Perencanaan dilakukan dengan menganalisis kondisi eksisting serta mendesain dimensi untuk sungai pengalihan dengan stable channel. Dimensi Saluran direncankan dengan debit desain periode ulang 100 tahun sebesar 313.60 m3/s. Direncanakan 3 bentuk penampang yaitu persegi panjang, trapesium, dan penampang ganda. Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process dipilih bentuk penampang persegi panjang dengan lebar 23 m, kedalaman 4 m, dan menggunakan pelindung tebing sheet pile beton dengan kedalaman 12 m. Dalam mengurangi kecepatan dan gerusan pada saluran digunakan 2 bangunan terjun setinggi 0.4 m dan kemiringan saluran dilandaikan menjadi 0.001. Penampang persegi panjang dengan dasar saluran yang telah dimodifikasi dapat mengurangi gerusan maksimum sebesar 36.8% dibandingkan sebelum adanya modifikasi dasar saluran.