digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Abdan Syakuron
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

PT Sarana Gas Nusaraya adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam jasa perbaikan dan pemeliharaan tabung gas LPG 3 kg. Selama tahun 2022, rata-rata persentase tidak tercapainya permintaan produksi yaitu sebesar 2,17%. Faktor dominan yang menyebabkan perusahaan tidak dapat menggapai permintaan produksi yaitu terjadinya produk cacat. Pada proses produksinya, PT Sarana Gas Nusaraya menjalankan tiga hal, yaitu retest, repair dan gabungan retest & repair. Dari proses produksi tersebut, 64% cacat yang terjadi diperoleh dari proses gabungan retest & repair. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki kualitas proses perbaikan/pemeliharaan tabung gas LPG 3 kg pada tahap retest & repair agar dapat mengurangi jumlah cacat yang terjadi. Perbaikan kualitas proses pemeliharaan tabung gas LPG 3 kg dilakukan dengan menggunakan metodologi six sigma dengan pendekatan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Pada tahap define, dilakukan pembuatan project charter, pengamatan proses perbaikan tabung gas serta pembuatan diagram SIPOC, identifikasi jenis-jenis cacat, dan penentuan faktor Critical to Quality. Pada tahap measure, diperoleh persentase cacat jahitan selama rentang 1 September hingga 31 Oktober 2022 yaitu sebesar 2,70% dengan nilai sigma sebesar 2,8892. Pada tahap analyze, diperoleh lima jenis cacat yang dijadikan fokus penelitian yaitu cacat warna cat tidak merata, deformasi footring, deformasi handguard, warna cat membaur, dan lecet pada tabung. Kemudian dilakukan pencarian faktor dan subfaktor penyebab masalah pada kelima jenis cacat tersebut dengan menggunakan metode Delphi dan digambarkan dengan diagram sebab akibat. Kemudian dengan menggunakan metode Failure Mode and Effects Analysis (FMEA), diperoleh lima subfaktor penyebab masalah yang perlu diprioritaskan penyelesaian masalahnya. Pada tahap improve, terdapat lima alternatif solusi yang ditawarkan, namun hanya empat alternatif solusi yang disetujui oleh perusahaan, yaitu (1) pembuatan layout seperti penerapan prinsip 5S, (2) penggunaan troli baru dengan desain dan spesifikasi yang dapat meminimalisir terjadinya produk cacat, (3) pengunaan handling garpu dua jari dengan spesifikasi dan desain yang baik, dan (4) pembuatan tanda peringatan batas penumpukkan tabung di lantai dan di dinding. Pada tahap control, dibuat timeline pelaksanaan untuk memastikan seluruh alternatif solusi berjalan sesuai rencana. Keempat solusi tersebut telah dijalankan, namun status pelaksanaannya belum selesai. Pada objek penelitian, terdapat sepuluh faktor dan sebelas subfaktor penyebab terjadinya cacat. Lima subfaktor telah diberikan alternatif solusinya dan empat alternatif solusi telah dirumuskan pada penelitian.