Abstrak Novi Triany 22007017.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Cover Novi Triany 22007017.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 1 Novi Triany 22007017.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 2 Novi Triany 22007017.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 3 Novi Triany 22007017.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 4 Novi Triany 22007017.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 5 Novi Triany 22007017.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Daftar Pustaka Novi Triany 22007017.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Lampiran Novi Triany 22007017.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi
Cekungan Khmer yang terletak di daerah lepas pantai Negara Kamboja
merupakan daerah yang memiliki tatanan struktur yang kompleks, namun sangat
berpotensi menghasilkan hidrokarbon. Di wilayah penelitian ini telah cukup
banyak dilakukan akuisisi data bawah permukaan 2D dan beberapa pemboran.
Dengan delapan sumur yang telah dibor dan lima sumur yang terbukti
mengandung hidrokarbon, menjadikan cekungan Khmer sebagai salah satu daerah
yang sangat layak untuk dieksplorasi lebih lanjut. Sayangnya, hingga kini masih
sedikit pembahasan lebih rinci mengenai cekungan Khmer yang sangat berguna
dalam pengembangan usaha eksplorasi dan eksploitasi hidrokarbon di daerah ini,
termasuk untuk menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang timbul tentang
keberhasilan ataupun kegagalan penemuan hidrokarbon pada suatu pemboran di
wilayah cekungan Khmer.
Daerah penelitian mencakup cekungan Khmer dan punggungan Khmer bagian
timur. Data bawah permukaan 2D dan data pemboran dimanfaatkan untuk
menjelaskan mekanisme pembentukan cekungan Khmer dan implikasinya
terhadap eksplorasi hidrokarbon.
Tahapan penelitian mencakup mempelajari tektonik dan stratigrafi regional,
menentukan pola struktur yang berkembang dan susunan stratigrafi serta distribusi
sedimentasi tiap lapisan dengan membuat peta stuktur kedalaman, membuat peta
isopah, merekonstruksi penampang, serta membuat pemodelan cekungan (basin
modeling). Dengan mempelajari pola penebalan dan penipisan yang ditunjukkan
peta isopah, analisis penampang seismik, dan pendataran maka dapat ditafsirkan
geometri cekungan dan ada atau tidaknya pengaruh struktur, kemudian dapat
disimpulkan rezim yang terjadi pada daerah penelitian.
Cekungan Khmer merupakan cekungan berumur Tersier. Terdapat sepuluh
horison yang diiinterpretasi pada data seismik. Pola struktur yang terdapat di
daerah penelitian cenderung berarah utara-selatan, terbentuk pada rezim
ekstensional akibat proses pull apart pengaruh dari aktivitas sesar mendatar.
Perkembangan cekungan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu tahap pre rift
(interval Batuan Dasar atau S-0), tahap syn rift (interval S I dan S II), dan tahap
post rift (interval S III, S IV, S V, S VI, S VII, S VIII, dan S IX).
Berdasarkan data sumur pemboran dan penampang seismik, diketahui adanya
potensi batuan induk, potensi reservoir, potensi penutup, dan potensi perangkap di
daerah penelitian. Dari hasil rekonstruksi penampang dan pemodelan cekungan,
akumulasi hidrokarbon sangat dipengaruhi oleh migrasi hidrokarbon dan
perkembangan struktur (perangkap hidrokarbon).