digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Radikal bebas merupakan molekul reaktif antara lain dapat menyebabkan penuaan dini dan kanker. Antioksidan alami pada sediaan kosmetik dapat berperan dalam menetralkan radikal bebas. Salah satu sumber antioksidan alami adalah bunga mawar (Rosa hybrida Hort.). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan ekstrak mahkota bunga mawar putih, merah muda, dan jingga dengan metode DPPH dan CUPRAC, penentuan fenol dan flavonoid total, korelasi fenol dan flavonoid total terhadap aktivitas antioksidan, korelasi antara kedua metode, serta identifikasi dan penentuan kadar senyawa flavonoid dalam ekstrak terpilih. Penentuan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dan CUPRAC serta kadar fenol dan flavonoid total ditetapkan menggunakan spektrofotometri UV-sinar tampak. Identifikasi dan penetapan kadar senyawa flavonoid ditetapkan dengan kromatografi cair kinerja tinggi. Aktivitas antioksidan ekstrak mahkota bunga mawar putih, merah muda, dan jingga dengan metode DPPH memiliki rentang nilai 9,896 - 135,074 mg AEAC/g, sedangkan metode CUPRAC memiliki rentang nilai 11,152 - 108,383 mg AEAC/g. Ekstrak etil asetat mawar merah muda memiliki kadar fenol total tertinggi (30,434 ± 6,576 g GAE/100 g). Ekstrak etil asetat mawar jingga memiliki kadar flavonoid total tertinggi (15,823 ± 1,374 g QE/100 g). Kadar fenol dan flavonoid total pada ekstrak memberikan korelasi yang kuat sampai sangat kuat terhadap nilai aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dan CUPRAC. Nilai aktivitas antioksidan ekstrak dari kedua metode memberikan hasil yang linier dengan korelasi yang kuat sampai sangat kuat. Ekstrak etil asetat mawar jingga mengandung rutin 0,823% dan kemferol 2,292%. Mahkota bunga mawar merah muda dan mawar jingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi agen antioksidan sediaan kosmetik pada masa yang akan datang.