Radikal bebas merupakan molekul reaktif antara lain dapat menyebabkan penuaan dini dan kanker.
Antioksidan alami pada sediaan kosmetik dapat berperan dalam menetralkan radikal bebas. Salah
satu sumber antioksidan alami adalah bunga mawar (Rosa hybrida Hort.). Penelitian ini bertujuan
untuk menentukan aktivitas antioksidan ekstrak mahkota bunga mawar putih, merah muda, dan
jingga dengan metode DPPH dan CUPRAC, penentuan fenol dan flavonoid total, korelasi fenol dan
flavonoid total terhadap aktivitas antioksidan, korelasi antara kedua metode, serta identifikasi dan
penentuan kadar senyawa flavonoid dalam ekstrak terpilih. Penentuan aktivitas antioksidan dengan
metode DPPH dan CUPRAC serta kadar fenol dan flavonoid total ditetapkan menggunakan
spektrofotometri UV-sinar tampak. Identifikasi dan penetapan kadar senyawa flavonoid ditetapkan
dengan kromatografi cair kinerja tinggi. Aktivitas antioksidan ekstrak mahkota bunga mawar putih,
merah muda, dan jingga dengan metode DPPH memiliki rentang nilai 9,896 - 135,074 mg AEAC/g,
sedangkan metode CUPRAC memiliki rentang nilai 11,152 - 108,383 mg AEAC/g. Ekstrak etil asetat
mawar merah muda memiliki kadar fenol total tertinggi (30,434 ± 6,576 g GAE/100 g). Ekstrak etil
asetat mawar jingga memiliki kadar flavonoid total tertinggi (15,823 ± 1,374 g QE/100 g). Kadar
fenol dan flavonoid total pada ekstrak memberikan korelasi yang kuat sampai sangat kuat terhadap
nilai aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dan CUPRAC. Nilai aktivitas antioksidan ekstrak dari
kedua metode memberikan hasil yang linier dengan korelasi yang kuat sampai sangat kuat. Ekstrak
etil asetat mawar jingga mengandung rutin 0,823% dan kemferol 2,292%. Mahkota bunga mawar
merah muda dan mawar jingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi agen antioksidan sediaan
kosmetik pada masa yang akan datang.