digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

YUKEU DWI HASYTI-1.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

COVER YUKEU DWI HASYTI.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

BAB I PENDAHULUAN.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

BAB II TIN-PUS.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN-1.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

PUSTAKA Yukeu Dwi Hasyti
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

. Ergonomi memiliki hubungan yang erat dengan karakteristik fungsional manusia, seperti kemampuan penginderaan, respon, daya ingat, posisi optimum tangan dan kaki. Divisi Coating Pan sendiri merupakan salah satu proses produksi dalam produk cokelat meses. Pegawai pada Divisi Coating Pan melakukan pekerjaan dengan posisi berdiri dengan jam kerja 8 jam/hari dengan waktu 6 (enam) hari dalam 1 (satu) minggu. Lingkungan fisik, karakteristik responden berpengaruh terhadap risiko ergonomi. Kelelahan kerja dan kelelahan otot/ Musculoskeletal Disorders (MSDs) merupaka efek dari bahaya ergonomu. Penilaian tingkat risiko ergonomi menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA), Untukkelelahan otot/ Musculoskeletal Disorders (MSDs) dilakukan penilainan dengan metode Nordic Body Map (NBM). Untuk kelelahan kerja di lakukan pengisian kuesioner The Subjective Symptom (SST). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui permasalahan dan tingkat risiko ergonomi, pengaruh lingkungan fisik, karakteristik individual, postur ergoomi terhadap kelelahan kerja dan kelelahan otot/ Musculoskeletal Disorder (MSDs) serta mengetahui dampak dari postur ergonomi tidak baik dalam pekerjaan coating pan (pelapisan gula) pada cokelat meses PT.X. Dari hasil penelitian pada pegawai Divici Coating Pan PT.X diperolerh bahwa risiko ergonomi menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) mendapatkan hasil bahwa 92% responden mempunyai tingkat resiko yang tinggi dan 8% responden mempunyai tingkat resiko sangat tinggi.Musculoskeletal Disorder (MSDs) / kelelahan otot dengan metode Nordic Body Map (NBM) 88% dari responden mempunyai tingkat kelelahan yang tinggi dan 12% dari responden mempunyai tingkat kelelahan sedang. Kelelahan kerja diukur dengan kuesioner The Subjective Symptom (SST) mendapatkan hasil bahwa 63% dari responden kelelahan sedang dan 37% mempunyai kelelahan tinggi. Lingkungan fisik (kebisingan), karakteristik responden (merokok, dan lama bekerja) dan postur ergonomis memiliki hubungan yang kuat terhadap kelelahan kerja dan kelelahan otot /Musculoskeletal Disorders (MSDs)