digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Adam Nurhadianto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Populasi penduduk dunia yang terus bertambah akan membuat penggunaan air tanah dan pembangunan infrastruktur meningkat semakin pesat. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan muka tanah atau land subsidence. Akibatnya, risiko atau dampak negatif akan muncul dari fenomena ini. Risiko tersebut dapat dicegah dengan tindakan manajemen risiko. Tujuan dibuat tugas akhir ini adalah untuk memetakan laju land subsidence di kota – kota belahan dunia serta menganalisis manajemen risiko yang telah dilakukan di kota tersebut untuk mengurangi fenomena land subsidence. Metodologi yang digunakan adalah studi literatur, pengumpulan data laju land subsidence dan manajemen risiko, pemetaan, serta analisis deskriptif. Parameter masukan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laju land subsidence dan data manajemen risiko dari 98 kota di 28 negara yang telah dikumpulkan. Pemetaan dilakukan untuk menunjukkan persebaran kota yang mengalami land subsidence, jenis penyebab, dan laju land subsidence di kota tersebut. Pembuatan grafik juga dilakukan untuk menunjukkan pola akumulasi subsidence dengan menggunakan metode interpolasi dan ekstrapolasi. Kemudian, hasil grafik tersebut dianalisis dengan mengaitkan manajemen risiko yang telah dilakukan di kota-kota tersebut. Berdasarkan hasil grafik yang diperoleh, terdapat beberapa kota yang memiliki pola penurunan tanah yang sudah melandai menandakan bahwa sudah berhasil menerapkan manajemen risiko sehingga land subsidence dapat berkurang. Hasil analisis menunjukkan bahwa manajemen risiko berupa pengelolaan pemompaan air tanah dengan peraturan dari pemerintah atau pengisian ulang air tanah dapat secara efektif mengurangi land subsidence. Hal ini dibuktikan dengan pola subsidence yang berkurang setelah manajemen risiko ini diterapkan.