Tidur merupakan salah satu kebutuhan fisiologis yang penting untuk menjaga keseimbangan tubuh
dan mencegah gangguan pada bagian tubuh lainnya. Perubahan kebiasaan tidur yang dapat
memengaruhi kualitas tidur disebut gangguan tidur. Salah satu jenis gangguan tidur yang umum
adalah insomnia, yang dapat diatasi melalui terapi farmakologi maupun nonfarmakologi. Sebagian
masyarakat percaya bahwa tanaman kangkung air mampu menyebabkan kantuk. Oleh karena itu,
penelitian ini dilakukan untuk menguji efek hipnotik dan sedatif dari rebusan daun kangkung air,
bunga lavender, daun mint, dan kombinasinya pada mencit. Pengujian efek hipnotik dilakukan
dengan mengukur latensi, durasi, dan efisiensi tidur, serta suhu dorsal. Hasil pengujian efek
hipnotik menunjukkan semua kelompok uji memberikan efek hipnotik yang sebanding satu sama
lain. Kelompok uji mint menunjukkan latensi tidur tersingkat (138,2 ± 26,8 detik), sementara
kelompok uji kangkung air menunjukkan durasi tidur terpanjang (3122 ± 527 detik) dan efisiensi
tidur tertinggi (95,56 ± 1,06%). Selain itu, hasil pengamatan suhu dorsal menunjukkan kelompok
kangkung air memberikan penurunan suhu terbesar pada awal pengamatan dan memberikan hasil
yang berbeda signifikan terhadap kontrol. Pada uji efek sedatif, kelompok uji lavender
menunjukkan hasil terbaik dibandingkan kelompok uji lain. Berdasarkan uji perilaku, kelompok uji
lavender menunjukkan rerata paling rendah pada parameter alertness, touch response, dan ptosis.
Hasil penetapan sedation rating scale menunjukkan tidak adanya kelompok uji yang berbeda
signifikan terhadap kelompok kontrol. Pada pengamatan ini, kelompok uji kombinasi tidak
memberikan efek hipnotik-sedatif yang lebih baik dari kelompok uji tunggal. Oleh karena itu, perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut dengan variasi dosis kombinasi. Berdasarkan hasil pengamatan,
dapat disimpulkan bahwa kelompok uji lavender menunjukkan efek sedatif terbaik dan seluruh
kelompok uji menunjukkan efek hipnotik yang sebanding.