digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kelelahan disorot sebagai faktor penyebab paling kritis dari kecelakaan kendaraan khususnya di industri pertambangan dan menjadi penyebab langsung dari ratusan luka serius bahkan kematian setiap tahunnya. Beberapa perusahaan telah menerapkan pendekatan berbasis teknologi untuk mengatasi tingkat kelelahan, akan tetapi pendekatan tersebut dinilai kurang efektif karena tidak dapat mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan kelelahan itu terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kelelahan pengemudi alat-alat berat di perusahaan pertambangan batu bara Kalimantan Selatan. Sebuah pengembangan kuesioner berbasis online dibuat dan disebarkan kepada seluruh pengemudi alat-alat berat di salah satu perusahaan kontraktor pertambangan batu bara Kalimantan Selatan. Sebanyak 201 responden telah menjawab dan semuanya berjenis kelamin laki-laki dengan rata-rata usia 28,80 ± 5,52 tahun, dan pengalaman kerja 1,85 ± 2,43 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelelahan pengemudi tergolong sangat tinggi, khususnya saat mereka bekerja shift malam. Hasil statistik menunjukkan bahwa faktor lingkungan kerja (kebisingan, suhu panas, dan getaran) serta durasi dan kualitas tidur memiliki korelasi terhadap tingkat kelelahan pengemudi. Hasil lain menunjukkan lebih dari 80% pekerja mengalami durasi tidur kurang dari 7 jam sebelum bekerja, dan memiliki kualitas tidur yang cenderung buruk, hal ini dipengaruhi oleh kondisi lingkungan istirahat yang buruk. Secara statistik, kebisingan di area tempat tinggal, suhu ruang yang panas, adanya getaran, adanya bau-bauan, dan adanya gangguan dari teman sekamar memiliki korelasi terhadap durasi dan kualitas tidur pekerja. Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar pengemudi memiliki kecenderungan tingkat kelelahan yang tinggi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya karena durasi dan kualitas tidur yang buruk. Oleh karena itu, intervensi manajemen kelelahan harus menargetkan akan perbaikan pada faktor yang menjadi penyebab utama faktor tersebut. Hasil penelitian ini menjadi peluang untuk penelitian lebih lanjut untuk memastikan ketepatan dari pengaruh faktor-faktor terkait terhadap tingkat kelelahan pengemudi.