digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Karin Eva Mukaromah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Karin Eva Mukaromah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB1 Karin Eva Mukaromah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 Karin Eva Mukaromah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 Karin Eva Mukaromah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 Karin Eva Mukaromah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Karin Eva Mukaromah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Wilayah Indonesia Timur secara tektonik rumit dan tersusun oleh beberapa lempeng samudra dan benua yang membentuk area deformasi yang kompleks, sehingga memungkinkan terbentuknya banyak fitur bawah laut. Gunung api bawah laut adalah salah satu fitur bawah laut yang umumnya terbentuk dari lempeng vulkanik dan tektonik yang aktif. Tugas akhir ini berfokus pada analisis karakteristik Gunung Api Bawah Laut Nieuwerkerk dengan mengindentifikasi karakteristik morfologi, morfometri, dan fisik dari gunung api tersebut. Sebuah survei geofisika dilakukan dengan menggunakan alat perum jamak dan magnetometer dalam memetakan kedalaman dan anomali magnetik dilakukan melalui Ekspedisi Jalacitra II-2022 “Banda” di Laut Banda untuk mengidentifikasi karakteristik fisik dari Gunung Api Nieuwerkerk. Data kedalaman diakuisisi menggunakan alat perum jamak Kongsberg EM302 berfrekuensi 30kHz, sedangkan data anomali magnetik diakusisi menggunakan magnetometer Geometrics G-882. Data kedalaman diolah dengan mengekstraksi informasi elevasi, kontur, kemiringan, dan orientasi untuk mengidentifikasi karakeristik morfologi dan morfometri dari gunung api. Sedangkan, data anomali magnetik digunakan sebagai data pelengkap untuk identifikasi awal karakteristik fisik dari gunung api dengan menganalisis sinyal analitik dari anomali magnetiknya. Hasil dari tugas akhir ini menunjukkan terdapat beberapa zona potensi tanah longsor pada gunung api dengan menganalisis struktur geomorfometriknya. Zona potensi tanah longsor ditentukan berdasarkan kemiringan dan orientasi dari area. Dari data anomali magnetik yang dihasilkan digunakan untuk melihat adanya potensi sumber dari batuan vulkanis, terutama pada area puncak gunung api. Dari data yang digunakan, karakteristik struktur geomorfometrik dan potensi sumber dari batuan vulkanik dapat diidentifikasi, tetapi tanpa pengambilan sampel dari dasar laut aktivitas dari gunung api tersebut tidak dapat diketahui aktif atau tidaknya.