Abstrak :
Perusahaan yang bergerak dalam industri barang dan jasa pada saat ini mengarah kepada suatu bentuk organisasi yang semakin kompleks, dan menghadapi masa depan yang tidak menentu. Setiap perusahaan harus meningkatkan kualitas dan produktivitas masing-masing untuk merebut pasar bagi produk yang dihasilkannya dengan cara mengerahkan sumber-sumber daya dan kemampuan yang dimiliki.
Langkah yang baik adalah mengembangkan sistem informasi yang luwes, dan yang disesuaikan dengan arah dan strategi perusahaan. Dengan memanfaatkan teknologi informasi secara tepat sebagal penunjang sistem informasi, memungkin kan setiap perusahaan mengantisipasi tuntutan perubahan dalam kegiatan bisnis, baik dari segi organisasi maupun lingkungan yang dihadapi. Dengan kata lain, bahwa The expense in information technology should give our organization a competitive edge in the market place.
Pimpinan perusahaan masa kini menyadari bahwa penerapan teknologi informasi memerlukan dana yang tidak sedikit, sebagal akibat dari perkembangan sangat pesat di bidang elektronika. Dari semua keputusan mengenai investasi yang harus ditanam dan dievaluasi, tidak ada yang sebegitu kompleks dan mengandung begitu banyak risiko dibandingkan dengan pengambilan keputusan dalam pemilihan alternatif penerapan teknologi informasi, yang sesuai dengan jenis dan skala bisnis perusahaan. Biasanya pelaksanaan formulasi dan evaluasi strategi panerapan teknologi informasi yang seharusnya menjadi suatu keputusan bisnis, cenderung didelegasikan kepada para teknisi yang belum tentu ahli dalam bidang bisnis, sehingga tanpa disadari rekomendasi teknis seringkali malah menjadi keputusan bisnis. Pihak eksekutif yang menyadari masalah ini, umumnya bersikeras mengharapkan adanya proses evaluasi formal yang bisa meyakinkan pimpinan perusahaan, bahwa telah diterapkan obyektivitas secukupnya terhadap rekomendasi yang dipersiapkan oleh para ahli teknik tersebut.
Studi ini bertujuan memberikan salah satu alat bantu bagi para eksekutif pembuat keputusan bisnis, dalam hal : (1) memformulasikan strategi penerapan S/I dengan menggunakan suatu model, (2) model sistem informasi bisnis manufaktur, dan (3) model evaluasi pemilihan alternatif teknologi informasi.
Model-model normatif tersebut hanya dibahas secara kualitatif dan juga ditinjau dari kebutuhan tingkat korporasi saja, dengan cara menghindari bahasa teknis, dimaksudkan agar mudah dipahami para pimpinan perusahaan. Pengembangan model-model itu masih dapat dilanjutkan secara kuantitatif dan lebih rinci, untuk konsumsi para profesional di jajaran informatika.