digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ulayya Sarfina
PUBLIC Irwan Sofiyan

Sebagai salah satu kota besar di Indonesia, perwujudan pembangunan DKI Jakarta sebagai kota berkelanjutan harus didukung transportasi yang ramah lingkungan. Walaupun mobilitas masyarakatnya masih tergantung pada kendaraan bermotor, di saat yang sama terdapat fenomena Cycling Boom akibat pandemi COVID-19. Sebagai golongan dengan intensitas pergerakan cukup tinggi, pekerja di DKI Jakarta ialah salah satu golongan yang paling terdampak kebijakan terkait mobilitas selama pandemi, terutama dalam hal perjalanan ke tempat kerja. Momen krisis ini dapat menjadi momentum pengimplementasian transportasi rpamah lingkungan dengan moda non-motorized transportation (NMT). Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor utama yang menjadi pertimbangan pekerja di DKI Jakarta dalam menggunakan sepeda ke tempat kerja berdasarkan persepsi pekerja di kawasan Sudirman-Thamrin. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis faktor konfirmatori dengan pemodelan Structural Equation Modelling (SEM). Penelitian ini menghasilkan variabel laten pertimbangan kondisi fisik (KF), kondisi jalur sepeda (JS), kondisi fasilitas penggunaan sepeda (FS), pelayanan transportasi publik (TP), hambatan dalam bersepeda (HS), dan norma subjektif (NS) sebagai faktor yang signifikan memengaruhi minat/ketertarikan menggunakan sepeda ke tempat kerja. Variabel laten norma subjektif merupakan variabel yang paling dominan terhadap pembantukan minat/ketertarikan dalam menggunakan sepeda sebagai moda transportasi bekerja. Selain itu, seluruh indikator pembentuk variabel laten dalam penelitian ini juga memberikan dampak yang signifikan terhadap variabel latennya. Indikator yang paling dominan pada masing-masing variabel laten adalah bisa dan mampu menggunakan sepeda (KF), ketersediaan rambu dan marka khusus (JS), kemudahan akses bike sharing (FS), integrasi layanan transportasi publik dengan fasilitas sepeda (TP), terhalangnya jalur sepeda oleh parkir illegal dan pedagang kaki lima (HS), dan perasaan nyaman bersepeda di segala cuaca/iklim (NS).