digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Irma Septina Sitorus Pane
PUBLIC Alice Diniarti

Indonesia adalah salah satu produsen padi (Oryza sativa) terbesar di dunia. Produksi padi menjadi beras menghasilkan 8-10% limbah dedak padi yang mencapai 5,5 juta ton setiap tahunnya yang hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Padahal, dedak padi masih mengandung senyawa polifenol, khususnya asam ferulat yang memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Pada penelitian ini, dedak padi diberi perlakuan awal berupa fermentasi substrat padat menggunakan Aspergillus niger untuk mendegradasi kandungan lignoselulosa dan melepaskan senyawa polifenol yang terkonjugasi didalamnya. Fermentasi dilakukan selama 7 hari dengan pengambilan data pada hari ke 0, 1, 3, 5, dan 7. Lalu, dilakukan kuantifikasi kadar hemiselulosa, selulosa, dan lignin pada masing-masing sampel. Kemudian dilakukan ekstraksi polifenol dengan metode pengadukan, pengujian total kandungan fenolik pada ekstrak (TPC) dengan indikator folin-ciocalteu, pengujian aktivitas antioksidan ekstrak dengan metode DPPH, dan kuantifikasi kandungan asam ferulat dengan metode HPLC. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan kadar hemiselulosa, selulosa, dan lignin dari sampel dedak padi seiring penambahan waktu fermentasi dengan penurunan kandungan hemiselulosa 22,36%, selulosa 22,96%, dan lignin 42,47%. Peningkatan perolehan ekstrak polifenol, kandungan fenolik total (TPC) dan aktivitas antioksidan (IC50) tertinggi terjadi pada hari ke-5 fermentasi dengan nilai masing-masing 12,76%, 59,61 mg GAE/g ekstrak, 277,64 ppm. Kandungan asam ferulat optimum didapat pada hari ke-3 fermentasi sebesar 0,92 mg/g ekstrak.